Malang Posco Media, BOJONEGORO – Palang Merah Indonesia (PMI) Jatim menggelar apel memperingati Hari Relawan 2022 di Alun-Alun Bojonegoro, Rabu (28/12) pagi. Apel akbar diisi pemberian penghargaan kepada relawan yang memiliki dedikasi tinggi saat menjadi satgas Covid-19 PMI.
Ada tiga orang yang diberikan piagam penghargaan terkait sebagai Satgas Covid-19 yakni Lucky Febriansa (PMI Kota Surabaya), Ahmad Zaenuri (PMI Bojonegoro), dan O’o Prasetyo (PMI Bojonegoro).
Dikatakan Imam Utomo, Ketua PMI Jatim selama Desember ada dua peringatan hari relawan. Yakni peringatan relawan internasional yang jatuh pada 5 Desember dan relawan tanah air yang diperingati setiap 26 Desember.
Hari Relawan 26 Desember dilakukan sehari setelah bencana tsunami di Aceh yang merenggut ribuan jiwa tahun 2004. Saat ini PMI mengerahkan relawan untuk hadir di Bumi Serambi Mekkah itu membantu sesamanya.
‘’Untuk mengenang jasa relawan, kemudian ditandai dengan peringatan setiap tahunnya,” papar Imam Utomo didampingi Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah yang dihadiri relawan dan KSR kabupaten/kota se-Jatim.
Selain penghargaan tadi, diberikan juga penghargaan relawan tanggap darurat bencana APG Gunung Semeru. Mereka yakni Septya Ardiawansyah (PMI Kab. Malang), Sigit Pantja Waskita (PMI Kab. Lumajang) dan Sofyan (PMI Kab. Jember).
Di samping itu, juga diserahkan bantuan sembako kepada warga Bojonegoro yang membutuhkan bantuan. Bantuan berupa beras dan bahan pokok lainnya. Untuk tahun ini, temanya solidaritas melalui kerelawanan.
“Itulah yang menjadi tulang punggung PMI untuk mengabdikan diri kepada masyarakat,
bangsa dan negara,” tambah Imam yang ketika itu juga meluncurkan bank data pendonor darah.
‘’Bank data bertujuan agar PMI memiliki data tepat pendonor darah sekaligus lebih memudahkan mengajak masyarakat menyumbangkan darah untuk kemanusiaan,’’ katanya.
Kami garapkan relawan tetap berlatih dengan baik, tetap melayani masyarakat. Sebab bencana itu datang secara tiba tiba. PMI harus siap di lokasi bencana enam jam setelah kejadian.
“Cuaca akhir-akhir ini sangat ekstrem dimana hujan sangat deras disertai angin dan petir. Itu semua memerlukan kewaspadaan semua relawan PMI di Jawa Timur,” pungkas mantan Pangdam V/Brawijaya ini. (has)