spot_img
Thursday, July 3, 2025
spot_img

Imbau Mahasiswa Miliki Empati dan Aktif Komunikasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) memberangkatkan peserta program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 2025, Selasa (1/7). Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Universitas Brawijaya Prof. Luchman Hakim, S.Si., M.Agr.Sc., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa program MMD bukan hanya sekadar pengabdian, tetapi juga merupakan ruang pembelajaran sosial bagi mahasiswa.

Ia menekankan pentingnya pengembangan soft skill, seperti sopan santun, empati, komunikasi efektif, serta kemampuan adaptasi dalam kehidupan masyarakat desa. “Mahasiswa tidak hanya membawa pengetahuan dari kampus, tetapi juga belajar langsung dari masyarakat. Sikap rendah hati, keinginan untuk mendengar, dan kesediaan berbaur dengan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Luchman menegaskan bahwa mahasiswa Universitas Brawijaya diharapkan menjadi representasi wajah kampus yang mengedepankan etika, nilai-nilai kemanusiaan, dan kepedulian sosial. Dalam pelaksanaan MMD, interaksi mahasiswa dengan warga desa menjadi bagian penting dalam proses pendidikan karakter dan penguatan moralitas generasi muda.

“Ini bukan sekadar program pengabdian biasa, ini adalah momentum untuk mencetak generasi yang mampu menjadi pemimpin yang peka terhadap realitas sosial, berintegritas, dan memiliki semangat untuk membangun negeri dari akar rumput,” tambahnya.

Koordinator Desa Kelompok 72 MMD Jona Binsar Gracia  menjelaskan bahwa kelompoknya mengusung program kerja unggulan bertajuk “Pekan Sastra” sebagai bentuk kontribusi dalam penguatan literasi di kalangan pelajar desa.

“Pekan Sastra adalah kompetisi karya sastra yang kami adakan untuk siswa-siswi tingkat SMP di Pasrujambe. Kegiatan ini mencakup lomba penulisan cerpen, puisi, dan juga lomba story telling. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan semangat literasi serta mendorong siswa agar lebih percaya diri dan kreatif dalam mengekspresikan ide melalui karya sastra,” jelas Jona.

Ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang apresiasi dan pengembangan minat baca-tulis yang positif di kalangan remaja. Melalui interaksi yang edukatif dan menyenangkan, mahasiswa UB berharap bisa mendekatkan diri dengan masyarakat, khususnya dunia pendidikan.

Dengan hadirnya berbagai program inovatif seperti Pekan Sastra, Universitas Brawijaya berharap MMD 2025 mampu memberikan dampak yang nyata dan berkelanjutan. Tidak hanya bagi masyarakat desa, tetapi juga bagi mahasiswa yang belajar langsung nilai-nilai kepemimpinan, tanggung jawab sosial, serta pentingnya berkontribusi membangun Indonesia dari akar rumput.

Pemberangkatan MMD 2025 ini menjadi simbol awal dari kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan. “Kami berharap program ini dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat desa sekaligus memperkuat kompetensi sosial dan kepemimpinan mahasiswa,” pungkasnya.(imm/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img