.
Monday, December 16, 2024

Indahnya Indonesia Mini di SMA Dempo

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-77, SMA Katolik St. Albertus atau lebih dikenal dengan nama SMA Dempo, mengadakan acara rutin atau tradisi tiap tahun, yaitu kendurian. Kendurian disini adalah acara pemotongan tumpeng oleh Kepala SMAK St. Albertus. Acara kemudian dilanjutkan dengan makan bersama di tiap kelas.

Kepala SMAK St. Albertus Br. Antonius Sumardi, O.Carm mengatakan bahwa acara rutinan ini merupakan bentuk rasa syukur sebagai generasi bangsa Indonesia. Kemerdekaan Indonesia merupakan anugerah besar, terlebih bangsa ini terdiri dari bermacam-macam suku dan budaya.

“Perbedaan yang ada tersebut tidak menjadikan perpecahan atau kesulitan, tapi menjadi sebuah kekuatan. Seperti acara kenduri ini, nasi tumpeng menggambarkan sebuah keragaman yang menjadi satu,” terang Bruder Mardi, sapaan akrabnya.

Pria yang sudah 10 tahun mengabdi di St. Albertus ini juga mengungkapkan bahwa di acara kenduri ini juga terdapat nilai-nilai perjuangan. Tidak harus dengan cara berperang, tetapi dengan cara berkolaborasi dan mengorganisir sebuah acara. “Memang kelihatannya seperti ribet, harus menghubungi pihak catering atau vendor juga melakukan kepanitiaan. Tetapi, semua itu memang harus ada pengorbanan karena kalau kita menginginkan sesuatu pasti harus ada hal yang dikorbankan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, SMA Dempo juga menggelar lomba pakaian adat daerah. Setiap kelas diwakili sepasang siswa dan siswi. Lomba ini terbilang baru.
Terdapat 34 kelas yang sudah mewakili 34 provinsi di Indonesia.

Kekayaan budaya itu terlihat saat cara pemotongan tumpeng. Seakan menjadi gambaran Indonesia mini. “Setiap pasangan siswa difoto, lalu dikirimkan kepada panitia untuk penilaian serta menentukan juaranya,” ucap pria ramah tersebut.

Bruder Mardi juga memberi kesan yang luar biasa terhadap antusiasme siswa dalam rangkaian acara HUT RI yang ke-77 ini. “Kami mengapresiasi anak-anak yang begitu tertib saat upacara, dengan pakaian yang beragam. Termasuk panitia yang sudah berjerih payah dalam melaksanakan rangkaian acara,” ungkapnya.

Bruder Mardi juga memberi pendapat terhadap perkembangan Negara Indonesia yang sudah memasuki ulang tahun kemerdekaan yang ke-77.

Presiden RI Joko Widodo sudah melakukan perkembangan yang luar biasa, termasuk kebhinekaan yang sudah disatukan. “Kita memang dari asal yang berbeda, tetapi tetap bisa satu. Maka kami bawa hal tersebut kedalam realitas kehidupan ini bahwa asal siswa yang berbeda-beda ini juga bisa menjadi satu sebagai siswa SMAK Dempo,” paparnya.

Dia berharap siswa SMA Dempo menjadi generasi penerus dalam 23 tahun yang akan datang. “Mereka harus menyiapkan diri, 23 tahun akan memegang kepemimpinan negara ini,” imbuhnya.

Upacara bendera hingga pemotongan tumpeng merupakan rangkaian acara SMAK St. Albertus di Bulan Agustus. Tanggal 1 Agustus lalu diadakan acara HUT SMAK St. Albertus ke-86. Dimeriahkan dengan lomba tradisional.. Seperti tarik tambang. Juga lomba membuat mural atau lukisan pada dinding yang tiap tahunnya pasti diganti dengan tema yang diusulkan oleh panitia.

Lalu pada tanggal 7 Agustus, menggelar Misa. Di acara puncak pada 27 Agustus mendatang ada Malam Genitu. Kegiatan ini merupakan tradisi yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu dengan acara penampilan dari para siswa-siswi serta pengumuman juara dari lomba yang sudah diadakan. (sir/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img