MALANG POSCO MEDIA, SWISS- KBRI Bern dan Perwakilan Negara anggota ASEAN di Bern, Swiss, yang tergabung dalam ASEAN Committee in Bern (ACB), berpartisipasi dalam momen penting Perayaan 10 Tahun Program exploreASEAN yang berlangsung di kampus FHNW (Fachhochschule Nordwestschweiz/University of Applied Sciences and Arts Northwestern Switzerland) di Olten, Swiss.
Acara yang digelar pada Rabu, 28 Juni 2025 itu menjadi momentum komitmen dalam mempererat kerja sama antara Swiss dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, khususnya di bidang pendidikan. Swiss merupakan mitra dialog sektoral ASEAN sejak tahun 2016.
Tari Bali dari Indonesia membuka rangkaian diskusi panel bertajuk ASEAN–Swiss Business Relations: Beyond Trade. Tarian ini sukses mencuri perhatian dan mendapat sambutan hangat dari para tamu undangan, termasuk Wali Kota Olten, Presiden FHNW, jajaran Direktur, Dekan Fakultas Ekonomi, para dosen, serta mahasiswa dan mahasiswi FHNW. Nuansa budaya semakin kaya dengan kehadiran pertunjukan musik tradisional Swiss, Alphorn.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, Ngurah Swajaya, sampaikan keynote speech yang menekankan pentingnya ASEAN sebagai mitra strategis Swiss di tengah tantangan geopolitik global, serta potensi besar kerja sama dalam transformasi energi, pendidikan, dan digitalisasi. Ia juga menyoroti evolusi ASEAN dari kawasan berpendapatan rendah menjadi kekuatan ekonomi ke-4 dunia dalam GDP kolektif, dengan lebih dari 700 juta penduduk sebagai pasar tunggal yang kompetitif. “ASEAN tidak memilih sisi dalam rivalitas global, namun aktif menjembatani dialog dan kemitraan yang saling menguntungkan. Kolaborasi dengan Swiss, sebagai Mitra Dialog Sektoral ASEAN, menjadi salah satu tonggak penting dalam menjaga stabilitas, memperkuat pendidikan, dan mendukung transisi energi berkelanjutan,” ujar Dubes Swajaya.
Sesi diskusi panel menghadirkan diskusi strategis antara para Duta Besar anggota ACB, membahas peluang kerja sama masa depan dengan Swiss, terutama di sektor energi terbarukan, pengembangan SDM, dan kewirausahaan digital. Di sela-sela diskusi panel, eksibisi informasi serta promosi seni dan pariwisata dari negara-negara ASEAN dihadirkan di foyer kampus FHNW.

Perayaan 10 tahun exploreASEAN ditutup dengan sesi networking dan jamuan kuliner khas dari berbagai negara anggota ASEAN. Bagi mahasiswa FHNW, acara ini menjadi kesempatan berharga untuk memperluas wawasan dan membangun koneksi sebelum mengikuti study trip ke negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Melalui perayaan ini Indonesia juga menegaskan komitmennya dalam menjembatani kemitraan pendidikan, inovasi, dan pembangunan berkelanjutan antara Asia Tenggara dan Eropa.
Program exploreASEAN merupakan proyek mahasiswa internasional dari FHNW yang dimulai sejak tahun 2015. Dengan visi “Building Bridges for Young Talents”, program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa di Swiss untuk memahami secara langsung dinamika dan perkembangan kawasan Asia Tenggara. Pada tahun akademik 2024/2025, exploreASEAN merayakan ulang tahun ke-10 dengan mengusung tema “Sustainovative Bridges: Exploring Future alongside Tradition”, yang menekankan keseimbangan antara pelestarian budaya dan kemajuan inovasi teknologi demi masa depan yang berkelanjutan.
Indonesia memainkan peran kunci dalam memperkuat kerja sama strategis dengan FHNW, melalui berbagai inisiatif seperti Swiss Innovation Challenge Asia bersama ITB, pertukaran akademik dengan ITB dan Universitas Diponegoro, serta agenda MBA Study Trip ke beberapa kota di Indonesia pada 2024. Selain itu, proyek Renewable Energy Skills Development (RESD) yang didukung SECO berfokus pada pengembangan kapasitas tenaga pengajar dan kurikulum energi terbarukan di lima politeknik negeri Indonesia. Kolaborasi ini telah melatih lebih dari 100 dosen dan membuahkan proyek riset bersama dengan Politeknik Negeri Bali, memperkuat fondasi pengembangan sumber daya manusia berkelanjutan di Indonesia. (opp)