.
Friday, November 22, 2024

Infrastruktur Maju, Ekonomi Melaju

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Tiga pemda di Malang Raya gerak cepat (gercap) di semester kedua tahun ini. Tujuannya agar pertumbuhan ekonomi dan berbagai kebijakan pembangunan mengalami percepatan.

Mulai dari peningkatan dan penguatan ekonomi kreatif (ekraf), UMKM hingga infrastruktur. Berbagai program stimulan sudah direalisasi. Sinergitas pun kian diperkuat.

Kota Malang contohnya. Kini sedang siapkan operasional Malang Creative Center (MCC). Dalam hitungan beberapa bulan kedepan MCC segera beroperasi.

Sebelum akhir tahun, MCC diharapkan sudah memberi kontribusi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Khususnya pada sektor ekonomi kreatif.

Wali Kota Malang Drs H Sutiaji menegaskan saat ini secara konstruksi pembangunan MCC sudah selesai. Namun belum diserahkan secara resmi karena ada proses finishing.  Rencananya bulan Agustus ini, MCC bisa diresmikan.

Sutiaji menegaskan tengah menata lebih detail skema pengelolaannya. Terutama melibatkan seluruh sub sektor UMKM. “Salah satu misi pembangunan yakni peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama ekonomi kreatif. Kota Malang gudangnya anak-anak kreatif. Salah satu cara memfasiliatsi dengan MCC. Kedepan jadi pusat kegiatan ekraf,” urai Sutiaji.

Untuk diketahui, MCC dibangun menggunakan APBD Kota Malang tahun 2021 dan 2022. Total anggarannya Rp 98 miliar.

Sebelumnya dikatakan  akan ada penambahan perangkat interior sebesar Rp 25 miliar. Kebutuhan anggaran ini tidak akan dibebankan sepenuhnya ke APBD tetapi bisa diperjuangkan ke Pemprov Jatim sebesar Rp 10 miliar. Sisanya diajukan di PAK APBD 2022.

Sutiaji mengatakan  perwakilan sub sektor ekonomi kreatif sudah dilibatkan dalam pembahasan roadmap ekraf. Termasuk bagaimana pengelolaan dan sistem masuk dan menggunakan fasilitas di MCC.

“Di MCC banyak ruang pamer. Tempat pelatihan. Showroom, untuk teman-teman ekraf bisa menggunakan fasilitas itu. Harapannya muncul sistem-sistem yang lebih canggih agar UMKM di sektor lain bisa ikut merasakan,” tegas Sutiaji.

Selain itu melalui platform digital sektor UMKM juga kian ditingkatkan. Pemkot Malang sekarang mengembangkan aplikasi yang bisa memonitor transaksi produk UMKM lokal asal Kota Malang. Bahkan kedepan ASN Pemkot Malang akan diwajibkan belanja produk UMKM asal Kota Malang via aplikasi. Dengan begitu, roda perekonomian sektor UMKM cepat berkembang.

Sektor pariwisata juga menjadi perhatian. Pemkot Malang diakui Sutiaji tengah melakukan upaya mengembalikan kondisi sektor pariwisata. Salah satunya membuat ikon baru Kota Malang, Kayutangan, menjadi lebih dikenal.

“Kita terus berusaha agar Kayutangan makin  hidup. Semakin banyak warga yang datang. Seni musik dan budaya bisa tampil. Tiap hari harus ada penampilan di sana,” kata orang pertama di Pemkot Malang ini.

Pemkot Batu juga siap gas poll di semester kedua tahun ini. Di antaranya gencarkan pembangunan fisik. Juga memaksimalkan belanja produk lokal melalui APBD Kota Batu.

“Beberapa program prioritas yang ditargetkan selesai di sisa tahun ini di antaranya pembangunan cold storage, SMPN 7, Mall Pelayanan Publik (MPP), tempat Uji KIR, pembangunan depo arsip dan pembangunan dua jalan tembus,” jelas Wali Kota Batu  Dewanti Rumpoko.

Dari program prioritas tersebut, beberapa telah dikerjakan, juga telah naik lelang. Program yang telah dikerjakan di antaranya pembangunan SMPN 7, Mall Pelayanan Publik (MPP) dan tempat Uji KIR. Sisanya telah dalam proses lelang.
Dewanti mengatakan SMPN 7 di Junrejo sangat penting. Sebab di wilayah Kecamatan Junrejo belum memiliki sekolah negeri. Begitu juga cold storage dibutuhkan petani  menyimpan hasil panen pertanian. 

“Kemudian tempat Uji KIR untuk menambah pendapatan daerah yang memiliki potensi besar. Selanjutnya untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi melalui DPUPR juga telah melajukan pembangunan infrastruktur jalan tembus Sisir – Temas – Pandanrejo sebagai pendukung konektivitas antarwilayah,” bebernya.

Selain itu Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Batu juga mengakomodir seluruh pelaku UMKM. Khususnya di Kota Batu agar produknya didaftarkan dalam katalog lokal sebagai tindak lanjut dari program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GERNAS BBI).

Sementara Pemkab Malang prioritas pembangunan infrastruktur di semester kedua tahun ini. Pemkab Malang akan memberikan tambahan anggaran pembangunan infrastruktur terutama jalan. Hal ini dikatakan Wakil Bupati Malang Drs H Didik Gatot Subroto. Didik mengatakan akan menambah anggaran Rp 100 miliar di PAK APBD 2022 untuk pembangunan infrastruktur. 

“Secara keseluruhan konsentrasi pada penyelesaian jalan. Dari APBD tidak kurang dari Rp 400 miliar digelontorkan untuk penyelesaian jalan. Bahkan di PAK, pergeseran anggaran diarahkan ke infrastruktur jalan. Ada sekitar tambahan Rp 100 miliar. Jadi totalnya Rp 500 miliar untuk penyelesaian jalan,’’ urainya.

Didik mengatakan jalan menjadi prioritas pembangunan tahun ini. Sebab selama dua tahun tidak tersentuh. Ia mengakui jika anggaran Rp 500 miliar belum dapat cover seluruh pembangunan jalan karena luasnya wilayah.

Untuk gairah perekonomian, salah satu yang dilakukan dengan membangkitkan UMKM. Yaitu melakukan pembinaan serta bantuan kepada para pelaku usaha.

Dia tidak memungkiri, selama pandemi Covid-19 melanda, banyak pelaku usaha tidak melanjutkan usahanya. “Ini juga nyambung dengan insfratruktur jalan. Saat jalannya bagus, maka distribusi produk UMKM makin baik,” pungkasnya. (ica/eri/ira/van) 

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img