Friday, February 21, 2025

Ingatkan Bahaya Rakit, Siapkan Bus Sekolah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menyikapi adanya penyeberangan sungai dengan perahu rakit di kawasan Mergosono, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat melakukan peninjauan ke lokasi, Rabu (4/10) kemarin. Dengan didampingi segenap perangkat daerah, Wahyu mencoba perahu rakit dan juga mengecek progres pekerjaan revitalisasi Jembatan Lembayung.

Berdasarkan tinjauannya itu, Wahyu telah berkomunikasi secara langsung dengan pelaksana proyek agar ada percepatan pekerjaan. Tidak hanya itu, desain jembatan nanti juga ditambah jalur pejalan kaki agar masyarakat lebih nyaman ketika menyeberang.

-Advertisement- Pengumuman

“Insya Allah akhir November selesai tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas, semua nanti akan kita cek. Tapi karena memang ini pembesian, memang tidak seperti kita bangun dari beton yang harus ada proses dari bawah, pengeringan dan butuh paku (beton). Jadi harapannya bisa dipercepat,” ujar Wahyu kepada Malang Posco Media.

Dijelaskannya, fasilitas pejalan kaki ini penting lantaran banyak anak sekolah setiap hari membutuhkan untuk menyeberang. Tidak heran, ketika Jembatan Lembayung ditutup, banyak anak sekolah yang kemudian nekat menyeberang menggunakan rakit. Padahal risikonya adalah keselamatan nyawa. 

Ia pun telah meminta kepada jajarannya untuk menyiapkan sejumlah kendaraan bagi anak-anak sekolah. Sehingga diharapkan anak anak sekolah tidak lagi menyeberang dengan rakit. 

“Di sini kami tidak melarang, tapi mengingatkan bahwa dengan ‘getek’ (rakit) ini pun tidak ada jaminan keselamatan dalam penyeberangan. Terlebih ini mau masuk musim hujan, nah kalau kita lihat tadi, tinggi air bisa meluap itu bisa menutup keramba dan tangga. Jadi itu sangat rawan apabila menggunakan getek ini,” tuturnya.

“Tadi saya coba juga sedikit goyang geteknya, terutama saat ada di tengah sungai itu. Apalagi kedalamannya sampai 2,5 meter dengan lebar sungai mencapai 36 meter. Itu kan cukup bahaya,” sambung Wahyu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana menambahkan jumlah anak-anak sekolah yang tiap hari menyeberangi jembatan itu, tidak kurang dari 135 anak. Meliputi 75 siswa setingkat SD dan 60 siswa setingkat SMP.

Berdasar perhitungannya itu maka setidaknya butuh sekitar 9 kendaraan untuk memfasilitasi anak anak sekolah.

“Nanti akan kami bikin per shift, mungkin ada yang lebih pagi di shift pertama, mungkin nanti juga ada yang terlambat juga masih tetap kita antar,” sebut Suwarjana

Sementara terkait perbaikan Jembatan Lembayung sendiri, Kepala DPUPRPKP Kota Malang Dandung Julhardjanto menyampaikan salah satu percepatan prioritas adalah jalur pejalan kaki, terutama ketika pemasangan plat diutamakan satu sisi dulu untuk pejalan kaki. Jadi diharapkan di awal November satu sisi bisa digunakan untuk pejalan kaki sehingga anak-anak atau masyarakat tidak lagi harus turun ke bawah tapi melewati satu sisi pejalan kaki tersebut.

“Kekuatan fisiknya kita harapkan bisa sampai 20-30 tahun tapi tentunya dengan pemeliharaan rutin. Lebar jembatan 4 meter untuk keseluruhan. Kalau untuk pejalan kaki sekitar 50-60 sentimeter di satu sisi. Kita tidak sarankan untuk bersimpangan meskipun cukup untuk simpangan. Artinya ayo kita jaga keselamatan bersama-sama,” pungkasnya. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img