MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Arema FC terus mengupayakan untuk bisa menggunakan Stadion Soepriadi sebagai kandang di Liga 1 2024/2025 mendatang. Komunikasi terus dilakukan manajemen Singo Edan terkait keseriusan berhomebase di Kota Blitar, yang sempat mendapatkan penolakan dari Pemda setempat. Bahkan, Arema FC juga sudah menyiapkan skema agar pertandingan berlangsung dengan aman dan lancar, termasuk laga dalam kategori big match akan dilakukan antisipasi lebih.
“Kami sangat ingin berdialog dengan Pemerintah Kota Blitar. Untuk berbincang secara objektif dan aktual, seputar persiapan keinginan kami berkandang di Stadion Soepriadi,” jelas Manajer Operasional Arema FC, Sudarmaji, Selasa (11/6) kemarin.
Stadion Soepriadi menjadi opsi utama karena sudah lolos dalam asesmen Mabes Polri. Hal itu membuat Arema FC sangat yakin bisa meningkatkan asesmen itu, agar bisa dipakai laga kompetisi Liga 1. Setelah mendapatkan masukan dari Askot PSSI Kota Blitar dan operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru.
“Sebenarnya kami juga sudah mengecek stadion lainnya. Seperti di Tuban dan Jember. Tetapi dengan berbagai pertimbangan utamanya terkait asesmen dan faktor lainnya, Stadion Soepriadi yang sementara ini dapat segera digunakan. Terlebih di sana musim ini tidak dipakai tim Liga 2,” tambahnya
Tak hanya itu, menurut pria asal Banyuwangi tersebut, Arema FC juga akan berupaya melakukan standarisasi terhadap fasilitas stadion Soepriadi. Hal ini demi stadion bisa sesuai dengan regulasi Liga 1.
Sementara, terkait kekhawatiran Wali Kota Blitar perihal trauma yang ditakutkan oleh masyarakat, Arema FC memiliki opsi. Seperti antisipasi pertandingan big match, sama halnya saat partai derby. Demikian pula Arema FC memberikan usulan ke operator kompetisi agar laga di Kota Blitar berlangsung pada sore hari, hingga mengurangi kapasitas penonton.
“Kalau sekarang kapasitas stadion bisa 15 ribu penonton. Nanti akan kami pakai maksimal dua pertiga saja, tentunya dengan standar pengamanan. Pertandingan juga diharapkan berlangsung sore hari saja. Agar Aremania tidak terlalu malam, ketika pulang dari nonton pertandingan. Ini juga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya.
Disisi lain, tidak menutup kemungkinan Arema FC juga tidak penuh satu musim berkandang di Blitar. Hal ini menyusul peluang untuk kembali ke Stadion Kanjuruhan pada paruh musim nanti.
“Kami juga akan menanyakan kepastian selesainya Stadion Kanjuruhan. Sebab untuk musim 2024/2025 nanti, kami akan mendaftarkan dua stadion. Stadion utamanya di Stadion Kanjuruhan. Sedang stadion pendamping di Stadion Soepriadi Blitar,” jelasnya. (ley/jon)