BERADA di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, wisata Wendit Lanang menjadi sebuah tempat wisata yang cukup favorit di Malang Timur. Banyak kolam di tempat wisata ini. Salah satunya kolam dengan ukuran besar bak telaga. Namun tidak semuanya dipakai untuk berenang. Sebagian ditutup lantaran terlalu dalam dan dasarnya berlumpur.
Menurut sejarahnya, tempat wisata ini sebenarnya sudah sejak dulu kala. Awalnya, hanya aliran sungai biasa, yang digunakan warga untuk mandi dan mencuci pakaian. Air yang mengalir di sungai ini berasal dari sumber air yang ada di sekitarnya. Debitnya yang besar, air itu bisa memenuhi kolam. Sebelum dibangun, kolam itu bak telaga kecil yang jernih.
Saking jernihnya, dasarnya pun terlihat. Beberapa warga meyakini, mandi di telaga yang dingin ini, akan membuat segar dan tubuh juga menjadi bugar kembali. Seiring waktu, Wendit Lanang ternyata mendapat perhatian dari Pemkab Malang. Pembangunan pun dilakukan, dengan memberi pembatas pada telaga kecil agar memudahkan wisatawan.
Pembangunan wisata ini berhasil menarik minat wisatawan untuk datang. Mereka tidak hanya warga sekitar, tapi juga dari luar daerah. Ada dua kolam yang ada di sana. Kolam kecil berkedalaman 40 cm, kerap digunakan berendam wisatawan yang akan melakukan ritual. Sedangkan di sebelah utara lagi ada satu kolam dengan kedalaman 60 centimeter, digunakan untuk anak-anak.
Kolam yang ada di Wendit Lanang tidak hanya jernih, tapi memiliki kadar mineral yang lebih tinggi. Bahkan air dari Wendit Lanang sudah bisa bisa diminum tanpa harus diolah. Sumber air ini, juga dianggap memberi berkah kepada warga sekitar. Kendati menawarkan keindahan alam luar biasa, namun tidak ada tiket masuk yang ditarik dari pengunjung.
Pengelola hanya menarik retribusi parkir. Untuk kendaraan roda dua Rp 5.000 dan kendaraan roda empat Rp 10.000. Uang parkir inilah yang dikelola untuk digunakan membenahi tempat wisata ini. Warganya ingin mewariskan keindahan Wendit Lanang kepada generasi penerus, dengan suasana keindahan alamnya. (ira/mar)