.
Sunday, December 15, 2024

Strategi Juniarno Djoko Purwanto Merawat MPM

Inovasi Bikin Koran Terus Eksis

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- 1 Agustus 2024 hari ini, Malang Posco Media memasuki usia keempat. Di balik tumbuhnya Malang Posco Media yang sekarang sudah dikenal luas ini, ada satu sosok jenius,  tokoh media. Adalah  Komisaris Utama Malang Posco Media, Juniarno Djoko Purwanto yang telah mengabdikan lebih dari separuh hidupnya di industri media.

Sebelum membuat gebrakan meluncurkan Malang Posco Media, koran baru yang lahir di tengah era digitalisasi dan Covid-19 yang sedang mewabah, ada gagasan Purwanto yang cemerlang  sejak muda.

Karirnya mulai dari awal bergabung dengan Jawa Pos, lalu dipercaya mengelola Harian Bhirawa, Harian Malang Post, Harian Bangsa, hingga Memorandum.

Perjalanan hidup dan karirnya dalam industri media itu, diceritakan dalam Podcast Posco Berdialog Edisi Spesial HUT ke-4 Malang Posco Media, Rabu (31/7). Ia mengungkapkan, perjalanan hidupnya cukup berliku. Bahkan sejak awal, tidak punya cita cita berkarir di industri media.

“Saya ini dari desa, keluarga desa. Cita-cita yang tergambar, ke depan saya akan kuliah dan nanti inginnya menjadi Sinder (di atas mantri hutan, red) di Perhutani. Daerah saya, di Tuban, di situ dilingkupi hutan jati. Dulu orang paling hebat, keren di tingkat desa itu pak Sinder dengan mobil hardtop-nya,” ungkap Purwanto.

Selain menjadi Sinder hutan, cita-cita lain yang ingin dikejar adalah menjadi dokter hewan seperti pamannya yang sukses menjadi dokter hewan dan mempunyai peternakan yang besar. Oleh karenanya, saat SMA ia pun memilih jurusan IPA. Yakni di SMAN 1 Tuban.

Namun saat penerimaan mahasiswa baru, Pak Pur, sapaan akrab Purwanto tak  lolos  masuk di jurusan yang dicita-citakan tersebut. Akhirnya ia  memilih jalur ekonomi sosial dan kemudian masuk dalam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas 17 Agustus di Surabaya.

Singkat cerita, setelah lulus kuliah , Pak Pur langsung melamar di Jawa Pos sebagai tim marketing. “Akhirnya sejak saat itu saya ada di dunia media. Sampai hari ini, mendekati umur sekian, inilah dunia saya. Saya tidak akan keluar dari dunia saya ini,” tegasnya.

Selama di Jawa Pos, karir Purwanto cukup bersinar. Itu karena selalu totalitas dalam melakukan pekerjaannya. Dengan lingkungan kerja yang hebat di Jawa Pos, membuat dirinya juga ikut terbawa. Saking semangatnya, Purwanto muda suatu ketika pernah sampai menginap di sebuah pameran, Paris Dakkar.

Saat itulah, Purwanto membuat seisi kantor heboh. Sebab, saat itu ia masih ‘anak baru’, namun sudah begitu totalitas. Sejak kejadian itu, dia seringkali diminta menjadi koordinator teman-teman seangkatannya.

“Tapi juga jadi ‘kalah-kalahan’. Misalnya bikin surat untuk agen, itu (jumlahnya) bisa  1.000 agen,” sebutnya.

Dari situ, karirnya terus menanjak hingga dikenal level pimpinan. Misalnya seperti Indra Slamet Sentosa, hingga Dahlan Iskan. Bahkan beberapa tahun kemudian, ia langsung dipercaya untuk membawa sebuah media, yakni Harian Bhirawa ke Malang.

Dari momen masuknya Harian Bhirawa itulah, ada beberapa karyawan yang ke depannya kemudian menjadi karyawan Malang Posco Media saat ini. Setelah sukses menjalankan Harian Bhirawa, di tengah perjalanan Dahlan Iskan saat itu menginginkan adanya media yang saat itu visi bisnisnya sesuai dengan harapannya.

Bersama dengan Husnun N. Djuraid, Purwanto pun kemudian membangun Harian Malang Post. Ia pun sukses menjalankan Malang Post hingga di usianya saat itu mencapai 22 tahun. Pada Mei 2020, Harian Malang Post pun kemudian beralih kepemilikan, bukan lagi ‘milik Jawa Pos’. Sehingga Purwanto yang notabene merasa kepanjangan dari Jawa Pos, merasa harus menyerahkan kepada pemilik yang sekarang.

Disitulah, momen krusial ia ambil untuk melakukan gebrakan membuat media berupa koran baru, di tengah era digitalisasi. 

“Kebetulan usia saya saat itu 55 tahun. Sebenarnya, pikiran saya, kalau sudah pensiun, paling saya bisa lakukan adalah menjadi makelar. Paling ya makelar properti,” bebernya.

Rumah yang kelak menjadi Rumah Kita, kantor Malang Posco Media, bahkan sempat ia desain untuk menjadi kantor yang dia sempat bayangkan menjadi kantor untuk usaha properti. Bahkan ia juga sempat terpikir akan membuat kafe atau warung kopi yang saat itu sedang naik daun. Akan tetapi, ia pun berpikir panjang kembali.

Dari hasil perenungannya beberapa lama, Pak Pur merasa usaha yang paling mudah dan telah ia ketahui seluk beluk beserta segala strateginya  adalah industri media. Pikirannya sederhana. Di industri media, khususnya koran, satu hari produksi maka hari itu dapat uang. Disitulah Malang Posco Media lahir, yakni pada Agustus 2020.

“Jalanlah saya disupport teman-teman karyawan yang sudah 22 tahun bersama saya. Menyiapkan koran hanya satu  bulan. Perjalanannya luar biasa,” bebernya.

Meski saat itu banyak pihak yang meyakini bahwa koran sudah tidak zaman lagi karena era sudah berganti digital, Purwanto tetap yakin media koran akan tetap eksis. Apakah nantinya media bergeser menjadi online atau paperless (tanpa kertas/cetak), ia selalu berupaya inovasi. Baik dengan meluncurkan e-koran, website, hingga media sosial. Sehingga dengan era digitalisasi ini juga, berita-berita koran Malang Posco Media  juga terdistribusi dan menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan kini sudah mencapai luar negeri.

Ia   memegang teguh pesan Dahlan Iskan yang menyebut bahwa tidak ada perusahaan mati disebabkan faktor eksternal. Tapi justru mati karena tubuhnya sendiri (internal). Oleh karena itu, sejak awal mendirikan Malang Posco Media,   bersama direksi mengajak seluruh karyawan agar ikut mempunyai rasa memiliki terhadap Malang Posco Media.

“Semua harus punya rasa andarbeni, ‘keloni’ perusahaan. Itu yang sampai saat ini saya pegang. Juga harus mengikuti alur tren, karena berita kapanpun dibutuhkan,” tutur dia.

Purwanto pun berharap kepada junior-juniornya yang saat ini masih sangat energik untuk terus semangat berjuang. Ia ingin menularkan cita-cita melanggengkan perusahaan media ini hidup sepanjang masa.

“Terima kasih seluruh wartawan, para kolega, seluruh stakeholder dan pembaca harian Malang Posco Media di Malang Raya. Terima kasih kepercayaan terhadap Malang Posco Media yang hari ini merayakan ulang tahun ke 4. Semoga kedepan makin dewasa, makin bisa nge-klik dengan masyarakat,” tutupnya. (ian/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img