spot_img
Tuesday, January 14, 2025
spot_img

Khusnul Fatimah, S.Pd, M.Pd Peraih Juara 1 Lomba Guru Kreatif

Inovasi Gabungkan Pembelajaran Berdiferensiasi dan Teknologi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Peringatan Hari Santri Nasional 2024 yang digelar di Kota Batu, nama Khusnul Fatimah, S.Pd, M.Pd semakin dikenal di dunia pendidikan.  Pasalnya, tenaga pendidik Bahasa Indonesia  MTs Hasyim Asy’ari Kota Batu ini meraih juara 1 Lomba Guru Kreatif yang digelar oleh Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Kota Batu.

========== 

MALANG POSCO MEDIA – Bersama tim kreatif madrasah dan mengangkat judul video ‘Pembelajaran Berdiferensiasi Berbasis Mobile Learning pada Pembelajaran Teks Cerpen Kelas IX’,  nama Khusnul Fatimah, S.Pd, M.Pd kian dikenal.

Video pembelajaran tersebut memberikan sebuah inovasi pembelajaran pada kurikulum merdeka dengan menggunakan kemajuan IT yang ditunjukkan dengan mobile learning.

Mobile Learning inilah, ia rancang sendiri dengan memanfaatkan google site yang dipadukan dengan pemakaian smartphone (HP) untuk pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan gaya belajar siswa. Yaitu visual, auditori, dan kinestetik.

“Untuk Pemakaian HP, saya  lihat lebih friendly pada siswa karena dekat dengan kehidupan mereka. Sehingga saya berharap pembelajaran bisa berjalan dengan menyenangkan, tidak membosankan, menarik, dan bermakna,” ujarnya kepada Malang Posco Media, Senin, (2/12) kemarin.

Ia  menyampaikan, bahwa  bahan ajar tersebut  telah diuji dan dipertanggungjawabkan di depan para dosen Unisma pada prodi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai tugas akhir menyelesaikan Pendidikan S2.

“Alhamdulilah, saya menempuh Pendidikan S2 ini hasil dari seleksi program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB)  Kemenag RI yang bekerja sama dengan pihak LPDP tahun 2022 lalu. Alhamdulillah Oktober 2024 lalu, saya sudah di wisuda dengan IP 4,0 dan menjadi wisudawan terbaik,” ujarnya. 

Khusnul  menjelaskan, dalam keikutsertaan Lomba Guru Inspiratif tersebut terdapat beberapa  syarat yang menjadi tantangan untuk memenuhi kriteria. Yakni mengumpulkan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Guru dari Lembaga Pendidikan dibawah naungan Nahdlatul Ulama’ (NU), mengirim  surat rekomendasi lembaga, memiliki karya akademik atau nonakademik, membuat modul ajar, membuat video pembelajaran dengan durasi maksimal 30 menit, dan aktif dalam kegiatan sosial.

Acara yang digelar oleh PCNU Kota Batu ini mempertemukan para guru dari seluruh Lembaga yang ada di bawah naungan LP Ma`arif NU Kota Batu untuk mencari bibit dalam meningkatkan kualitas pendidikan pada kaum nahdliyin.

“Kompetisi tersebut diikuti oleh SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang berjumlah 23 lembaga, dengan tujuan menjawab tantangan di era digital yang semakin diwarnai oleh konten dari kreator dan influencer serta pendidikan yang menggaungkan kurikulum merdeka. Harapannya bisa memfasilitasi semua kebutuhan siswa berdasarkan karakteristik masing-masing,” ujarnya.

Khusnul merupakan tenaga pendidik yang aktif dalam membuat metode belajar. Tidak heran jika ia mampu menjadi guru inovatif. Beberapa karya akademik maupun non akademik sudah ia terbitkan. Di antaranya pada karya akademik, ia telah mengirimkan 17 hasil karya terdiri dari sembilan bahan dan materi ajar serta delapan artikel pada jurnal yang terindeks Sinta 2,3, dan 4.

Pada karya non akademik, dia telah mengirim karya terdiri dari empat opini yang sudah termuat di Malang Posco Media, 11 puisi atau cerpen pada buku antologi, dan dua materi di beberapa workshop dan pelatihan.

Selain itu, Khusnul juga aktif pada kegiatan sosial saat masih duduk di bangku SMA/MA hingga sekarang. Saat ini ia menjadi wakil ketua Fatayat NU Ranting Temas 1, Wakil Kepala TPQ Syifaul Qulub 2, bendahara MGMP Bahasa Indonesia Kota Batu, bendahara Yayasan Bumiaji Panatagama, bendahara DPD GIAN, pengurus Pagar Nusa Kota Batu, anggota relawan cinta lingkungan, dan anggota KSR PMI Kota Batu.  Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan bentuk merefresh diri dan belajar ilmu lebih banyak lagi.

“Bertemu, berkumpul, dan menambah jejaring sosial di berbagai macam organisasi adalah bentuk rekreasi, refreshing, dan ajang menambah ilmu serta pengalaman yang tidak bisa ternilai harganya,” ucapnya.

Tentunya pencapaian tersebut tidak lepas dari peran orang-orang yang ada di sekitarnya. Suami yang selalu mendukung profesi sebagai guru ini, mengalir pada pengertian dua anak laki-lakinya yang sangat pengertian dan memahami aktivitasnya. Selain itu, saudara dan teman-teman yang sefrekuensi membuat motivasi yang sangat kuat dan mewujudkan daya juang yang tinggi untuk terus berbenah dan memperbaiki diri.

“Dengan menggabungkan pembelajaran berdiferensiasi dan teknologi,kami ingin menjangkau siswa dengan seluruh kompetensi dan karakteristik yang dimilikinya untuk dapat mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan capaian pembelajaran yang diharapkan. Sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai,” pungkasnya. (hud/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img