MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU– Inovasi KIAI TANI (Kelompok Tani Organik Bumiaji) dari Desa Giripurno, Kota Batu masuk dalam ajang Inovasi dan Teknologi (INOTEK) Award Provinsi Jawa Timur 2025. Saat ini telah masuk dalam proses penilaian oleh para juri. Hal itu disampaikan oleh Kepala DPKP Kota Baru, Heru Yulianto.
“Kami sangat bersyukur KIAI TANI Desa Giripurno masuk dalam INOTEK Award Jatim tahun ini. Senin (11/8) lali, juri telah melakukan verifikasi lapangan terhadap inovasi KIAI TANI,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Heru Yulianto kepada Malang Posco Media, Kamis (14/8) kemarin.
Ia menerangkan bahwa KIAI TANI sudah dikembangkan oleh Desa Giripurno sejak tahun 2023. Yang nantinya dapat disinergikan dengan COOSAE (Smart Agriculture Ecosystem) yang menjadi program unggulan dan sejalan dengan komitmen untuk membenahi sektor pertanian dari kepemimpinan Nurochman-Heli.
Dari Tim Juri yang dipimpin oleh Dr. Abdul Hafidz menyoroti integrasi budaya lokal dalam inovasi. Seperti sistem irigasi manual dan kegiatan pra-panen yang tetap dilestarikan meski minat bertani padi menurun. “Ini langkah brilian menggabungkan teknologi dengan kearifan lokal. Kami apresiasi pendekatan holistik Pemkot Batu,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Desa inovasi KIAI TANI telah dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu inovasi yang telah ditelurkan juga terus dikembangkan. “KIAI TANI ini menggabungkan pertanian organik dan kebiasaan kebudayaan zaman dulu. Misal ketika warga akan bercocok tanam harus cari hari baik dan melakukan slametan terlebih dahulu sehingga kebudayaan tetap terjaga. Selain itu ketika musim tanam harus seragam,” terangnya.
Mudahnya, lanjut Suntoro, warga Giripurno menerapkan pranata mangsa atau sistem penanggalan atau kalender yang digunakan masyarakat Jawa untuk menentukan musim bercocok tanam, menangkap ikan, dan aktivitas pertanian lainnya. Pranata mangsa merupakan kearifan lokal yang didasarkan pada ilmu astronomi dan peredaran matahari. (eri/udi)