MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebagai sekolah adiwiyata, SDN Arjosari 1 Kota Malang punya banyak inovasi untuk memperkuat pendidikan lingkungan kepada anak didiknya. Salah satu inovasi itu diwujudkan dalam bentuk kebun sayuran yang ada di lingkungan sekolah ini. Ada sayuran sawi dan labu madu.
Ketua Adiwiyata SDN Arjosari 1 Siti Amzah, S.Pd., mengatakan budidaya sayuran sudah dimulai sejak 2019 lalu. Motivasinya sebagai edukasi kepada siswa akan makanan yang sehat.
Sehingga di zaman modern ini siswa tidak terlena dengan makanan cepat saji, yang sebenarnya merugikan bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. “Sayuran merupakan satu jenis makanan bergizi tinggi. Kami memberikan edukasi pada anak-anak dengan menanam sayuran organik,” katanya.
Siti menyampaikan, selain tentang kesehatan adanya tanaman ini juga mengajarkan siswa tentang kewirausahaan. Pasalnya, hasil panen sayur juga dipasarkan. Dijual ke orang tua siswa atau masyarakat sekitar. “Kami juga mengajarkan pada anak-anak literasi finansial. Mereka yang membeli sayur mencatat laporan keuangannya sendiri yang formnya kami tempel di depan kelas,” terangnya.
Budidaya sayur yang dikembangkan oleh SDN Arjosari 1 ini tak lepas motivasi guru untuk mencapai predikat Adiwiyata Mandiri. Karena SDN Arjosari kini sudah menyandang gelar Adiwiyata Nasional.
Meskipun begitu, Siti mengatakan edukasi siswa terhadap budidaya tanaman sayur bukan semata-mata untuk Adiwiyata. Melainkan sebuah proses yang panjang untuk menanamkan jiwa kewirausahaan. “Kami melibatkan anak-anak sejak proses awal mulai menanam bibit, panen hingga pemasarannya,” tuturnya.
Selain sayuran, SDN Arjosari 1 juga memiliki beberapa tanaman jenis buah. Seperti Stroberi, Belimbing Manis, Mangga, Nangka, Jambu Dersono dan lain-lain. Semua tumbuh subur di lingkungan sekolah. Hasil panen dari buah-buahan tersebut tidak dijual. Tetapi dibagikan secara gratis.
Guru-guru SDN Arjosari 1 juga menghasilkan produk inovasi bernama Mislia. Produk ini adalah olahan lidah buaya sebagai produk minuman yang segar dan sehat. Tentu saja produk dari tanaman yang dikembangkan sekolah.
Koordinator Pokja Tanaman Novi Qurratu A’yunin, mengatakan SDN Arjosari 1 pernah mengadakan pemilihan duta gizi. Para siswa diminta membawa bekal dan mempresentasikan kandungan gizi dari bekal yang dibawanya. Tanaman sayur dan buah yang ada pekarangan sekolah memberi motivasi tersendiri untuk siswa berkreasi.
Mereka memunculkan ide untuk membuat aneka makanan berbahan dasar sayuran. Seperti keripik bayam dan lain-lain. “inovasi-inovasi itu yang kami inginkan keluar dari anak-anak. Sehingga tidak hanya akademik. Tapi anak juga punya dasar keterampilan,” terangnya. (imm)