MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Arema FC kecewa usai lawan Persik Kediri di pekan 15 BRI Liga 1 2024/2025. Kekecewaan tersebut tidak hanya karena hasil kekalahan, tapi situasi di lapangan yang tidak aman bagi pemain Singo Edan karena adanya insiden pelemparan ke arah pemain di pinggir lapangan.
Insiden ini terjadi di babak kedua ketika para pemain cadangan Arema FC melakukan pemanasan di belakang gawang sisi selatan. Rifad Marasabessy dkk mendapatkan lemparan botol, bahkan ada suporter yang turun ke belakang gawang mendekati pemain.
Protes keras dilakukan tim Arema FC di laga tersebut. Mulai dari kapten tim Alfarizi, tim pelatih hingga manajer tim Wiebie Dwi Andriyas. Akhirnya pemain diperbolehkan menjalani pemanasan tepat di sisi bench Arema FC.
Manajer Tim Arema FC Wiebie Dwi Andriyas mengatakan, protes memang dilakukan di lapangan. Sebab, keamanan dan kenyamanan tim Arema sebagai tamu terganggu. Dia berharap ada kedewasaan dan tak akan terulang lagi hal yang sama di kemudian hari.
“Semoga tidak terulang kembali. Karena itu mempengaruhi pemain kami,” tuturnya.
Terkait langkah apa yang dilakukan oleh Arema FC, bos NZR Group ini memberikan jawaban diplomatis. Dia tak mau memberikan pernyataan pasti seperti laporan, namun percaya pada kinerja Komdis. “Kita serahkan pada Komdis,” tegas dia. (ley/jon)