MALANG POSCO MEDIA – Setiap manusia tak luput dari masalah. Hanya mereka yang tangguh yang bisa melaluinya dengan baik. Tangguh itu karena iman. Bisa juga karena penguatan dari orang-orang sekitar. Yang jelas seseorang harus punya sandaran, agar kuat menghadapi segala macam problematika kehidupan.
Bagi Linda Nyoto, sandaran yang terbaik adalah agama. Islam mengajarkan untuk tabah dalam menghadapi ujian. Karena itu adalah salah satu dari dua sayap seorang muslim. Satu sayap lainnya adalah syukur.
Linda sudah seringkali menggali cobaan hidup. Salah satunya urusan bisnis. Beberapa kali dia dan suaminya berganti usaha. Mulai dari usaha kuliner seperti kue basah dan lalapan, laundry hingga membuka toko asseories.
Perubahan itu tidak lain karena pasang surutnya hasil yang didapat. Bahkan cenderung surut. Terlebih dalam dua tahun terkahir, saat pandemi Covid-19 melanda. “Saya hanya sabar menghadapi itu semua,” ujarnya.
Di sisi lain, Linda menyadari di usianya yang tidak lagi muda, perempuan yang memiliki tiga cucu ini menyadari harus mengurangi aktivitasnya. Termasuk di bidang bisnis usaha yang dijalankan selama ini. Tidak lagi menggebu-gebu seperti saat masih muda.
Maka satu kekuatan lain yang menopang jiwanya adalah rasa syukur. Berapapun hasil yang didapat, itu merupakan nikmat. Dan nikmat harus disyukuri.
“Kita harus bersabar karena diuji, dan bersyukur saat mendapat nikmat. Berapapun hasil yang didapat,” kata dia.
Linda mengungkapkan dengan sabar dan syukur hatinya menjadi tenang. Tidak lagi dikejar-kejar dunia. Tidak lagi ambisi untuk meraup keuntungan yang besar.
“Semua orang tentu ingin kaya raya, kami pun begitu. Tapi ketentuan Allah itu yang terbaik. Yang penting sudah usaha. Maka kita perlu bersabar,” tuturnya.
Istri dari Imam Subaweh ini, kini membuka toko Pusat Masker. Lokasinya tepat di depan Pasar Dinoyo. Di sana juga menjual aksesoris dan pernak-pernik untuk hiasan rumah. Ia mendapat amanah dari saudara iparnya untuk mengembangkan gerai tersebut.
Siang kemarin, Malang Posco Media (MPM) berkunjung ke toko ini. Disambut sangat ramah oleh Linda dan suaminya. Sekitar 15 menit wartawan MPM disana. Selama waktu itu, terlihat pengunjung datang silih berganti. Meskipun baru dua tahun buka, ternyata sudah mendapat tempat di hati banyak pelanggannya.
“Kami baru memulai dua tahun bisnis ini, sejak usaha laundry mulai sepi karena pandemi,” ungkapnya.
Ditanya tentang aktivitas selama Bulan Ramadan, Linda mengatakan tidak banyak yang berbeda dari tahun sebelumnya. Hanya saja dia bersyukur, karena aturan protokol kesehatan mulai lebih longgar karena menurunnya kasus Covid-19.
“Bersyukur bisa kembali buka bersama dengan teman-teman. Juga bisa jalan-jalan untuk sekedar melepas lelah setelah bekerja,” kata Linda.
Selain itu, tokonya juga bisa buka hingga malam. Dengan harapan dapat melayani pembeli setelah Salat Tarawih. “Setelah Tarawih banyak yang mampir, jadi sayang kalau sampai tutup,” imbuhnya.
Linda memiliki lima anak. Yang bungsu masih duduk di bangku SMK kelas 10. Mereka adalah Andrew Kurniawan, Christian Ade Kurniawan, Joshua Natanael Kurniawan, Qorin Atfhalina dan Fijriati Rahmatur Rizqi. (imm/van/bersambung)