Pemkot Minta Investor Rekrut Tenaga Kerja dari Warga Sekitar
MALANG POSCO MEDIA-Investor makin berminat menanamkan modalnya di Kota Malang. Terbaru investor berencana investasi sekitar Rp 100 miliar di kawasan Jalan Veteran. Modal sebanyak itu untuk bangun pasar modern.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMTSP) Kota Malang Arif Tri Sastyawan mengakui adanya rencana investasi pasar modern tersebut.
“Iya ada investasi lagi yang masuk. Pengajuannya masih proses, bentuknya nanti pasar modern,” kata Arif saat dimintai penjelasan mengenai investasi yang akan masuk di Kota Malang tahun ini.
Dijelaskannya seorang pengusaha asal Kota Malang telah melakukan pembicaraan dengan Disnaker PMPTSP tentang rencana investasi tersebut. Diketahui pengusaha ini ingin membangun pasar modern yang berada di tengah kota.
Letaknya adalah di sebuah lahan di Jalan Veteran. Yakni belakang Taman Makam Pahlawan. Persisnya lahan yang mangkrak, dulunya adalah areal playground.
MALANG POSCO MEDIA menelusurinya kemarin, area playground ini sangat berdekatan dengan Perumahan de Rumah.
“Iya di areal lahan mangkrak dulu itu playground. Rencananya di situ, itu lahannya luasnya sekitar 6.000 meter persegi, mau dibuat jadi pasar modern,” beber Arif.
Ditegaskan Arif, hal ini disambut baik oleh Pemkot Malang. Sebab nilai investasi yang akan ditanam pun cukup besar. Dikatakannya, nilai investasi membangun sebuah pasar modern di lahan dengan luasan tersebut bisa mencapai lebih dari Rp 100 miliar.
Meski begitu saat ini proses untuk mengajukan perizinan masih dilakukan. Arif mengatakan pihak investor terlebih dahulu harus “kulo nuwun” dengan warga sekitar. Minimal warga yang berada di kiri-kanan, depan-belakang area yang akan dibangun.
“Ya kami minta izin juga dengan warga sekitar minimal kiri kanannya. Memang di PBG (aturan Persetujuan Bangunan Gedung) izin ini tidak ada lagi aturannya. Tapi kami minta seperti itu agar ndak ada masalah,” papar Arif.
Dilanjutnya, ada hal-hal yang juga menjadi permintaan Pemkot Malang. Bahwa nantinya jika pasar modern ini dibangun, ada komitmen tegas dari pengusaha terkait perekurtan tenaga kerja. Yakni meminta komitmen untuk merekrut tenaga kerja warga sekitar atau warga asli Kota Malang.
Hal ini menjadi salah satu permintaan kepada pengusaha atau siapapun yang akan berinvestasi di Kota Malang.
“Kami minta komitmen itu. Dan mereka menyanggupi kok. Yang jelas proses pengajuan perizinan masih dilakukan. Perizinan-perizinan masih dilengkapi untuk yang pasar modern ini. Targetnya tahun ini proses izin-izin itu selesai dan bisa dibangun,” terang Arif.
Selain pasar modern, beberapa bentuk investasi yang masuk di Kota Malang juga banyak berbentuk permbangunan hotel.
Tahun 2024 saja, ada tiga hotel yang diajukan untuk dibangun. Termasuk yang pernah MALANG POSCO MEDIA beritakan, sebuah hotel di Taman Krida Budaya Jatim (TKBJ). Lalu ada pula pengujuan pembangunan sebuah apartemen yang rencananya berlokasi di kawasan Kelurahan Sawojajar.
Sementara itu terkait rencana pembangunan pasar modern ini memang harus berkomunikasi dengan warga. Ini disampaikan Ketua RW 04 Kelurahan Penanggungan Kurniawan Pancolo. Untuk diketahui, kawasan itu berada di wilayag RW 04 Penanggungan.
“Kami warga belum dapat informasi. Tapi memang sudah tahu ada rencananya itu. Ada yang datang ke kelurahan. Saya minta segera ada sosialisasi dan paling tidak ada layoutnya. Jangan sampai ada polemik,” tegas Kurniawan.
Ia mengaku di areal Playground ini masih ada sekitar 20-an pedagang. Dimana lahan tersebut berada di bawah wewenang Polbangtan (Politkenik Pembangunan Pertanian) Malang. Lahan tersebut sepi dan gelap tidak terawat, maka warga melalui Karang Taruna meminta agar bisa dimanfaatkan. Dan diperbolehkan memfasilitasi UMKM.
Hanya saja, tambah Kurniawan, ada perjanjian dimana jika lahan ini akan digunakan pemiliknya maka pedagang atau warga yang menggunakan lahan tidak boleh menuntut apapun.
“Tapi kami minta sosialisasi dulu saja dengan warga itu rencana seperti apa? Siapa yang mengelola dan sebagainya. Agar nanti tidak jadi polemik,” tegas dia. (ica/van)









