MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Jumlah investor pasar modal di wilayah kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang terus menunjukkan tren pertumbuhan positif. Hingga akhir April 2025, total investor tercatat mencapai 308.498 orang, tumbuh 11,47 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 276.742 investor.
Kepala Kantor OJK Malang, Farid Faletehan, menegaskan bahwa wilayah Malang menjadi salah satu kontributor terbesar dalam pertumbuhan tersebut, yakni antara 28 hingga 33 persen.
“Demografi SID S-INVEST (Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu) didominasi oleh investor individu yang berdomisili di Kabupaten Malang sebesar 33,90 persen dan Kota Malang 28,01 persen,” papar Farid.
Sementara itu, untuk SID C-BEST—platform penyelesaian transaksi saham dan surat berharga—investor terbanyak justru berasal dari Kota Malang.
“Demografi SID C-BEST didominasi oleh investor individu yang berdomisili di Kota Malang yakni sebesar 63,96 persen,” lanjutnya.
Farid menyebutkan, per 31 April 2025 lalu, terjadi lonjakan pertumbuhan investasi yang cukup signifikan, yakni sebesar 22 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Jika dilihat berdasarkan wilayah, dua daerah tingkat II dengan pertumbuhan jumlah investor tertinggi adalah Kota Pasuruan, yang tumbuh 19,03 persen (yoy), dan Kota Probolinggo, yang mencatat pertumbuhan 14,61 persen (yoy).
“Untuk nilai transaksi saham pada 7 Daerah Tingkat II wilayah kerja OJK Malang mencapai Rp 2.271 miliar pada bulan April 2025, tumbuh 5,52 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya,” papar Farid.
Namun, meskipun ada peningkatan transaksi di beberapa daerah, nilai transaksi saham di Malang Raya justru tercatat menurun sebesar 0,60 persen (yoy). Di sisi lain, Kota/Kabupaten Pasuruan dan Kota/Kabupaten Probolinggo menunjukkan pertumbuhan tinggi, masing-masing 76,18 persen dan 40,88 persen (yoy). Tak hanya itu, kinerja reksa dana juga mengalami lonjakan. Nilai penjualan reksa dana di wilayah kerja OJK Malang naik dari Rp 185 miliar pada Maret 2024 menjadi Rp 299 miliar pada Maret 2025. Kenaikan ini juga disertai peningkatan jumlah nasabah reksa dana sebesar 137,51 persen (yoy). (ica/aim)