MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Malang memberikan laporan terkait dengan kondisi keuangan sampai dengan Juni 2023. Hasilnya tetap dalam posisi yang stabil dengan kinerja intermediasi yang tumbuh, likuiditas memadai serta profil risiko yang tetap terjaga.
Kepala KOJK Malang Sugiarto Kasmuri menjelaskan terkait dengan pasar modal, jumlah investor pasar modal yang ada di wilayah kerja KOJK Malang terus melihatkan peningkatan yang cukup signifikan.
“Total Single Investor Identification (SID) hingga 31 Mei 2023 berjumlah 240.118 SID atau mengalami peningkatan sebesar 24,54 persen yoy. SID Surat Berharga Negara (SBN) menjadi salah satu yang mengalami peningkatan tertinggi, yakni mencapai 22.191 SID atau mengalami pertumbuhan sebanyak 35,52 persen yoy. Ini menunjukan animo masyarakat terkait dengan investasi SBN masih cukup tinggi,” terangnya.
Meskipun di beberapa daerah sudah mulai menunjukan kenaikan, namun secara menyeluruh transaksi saham secara total masih terlihat mengalami penurunan. Untuk frekuensi transaksi saham investor di Malang Raya mengalami penurunan sebesar 5,36 persen yoy, sedangkan nilai transaksi saham menurun 13,90 persen yoy.
“Sementara Kota dan Kabupaten Pasuruan serta Kota dan Kabupaten Probolinggo untuk frekuensi transaksi saham investor naik sebesar 1,87 persen dan 23,6 persen. Pertumbuhan nilai transaksi saham investor juga terlihat di Kabupaten dan Kota Probolinggo, yakni sebesar Rp 142 miliar per 31 Mei 2023 atau tumbuh Rp 17 miliar dibandingkan dengan periode di tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Beberapa pengaruh yang menyebabkan penurunan pada pasar modal diantaranya karena adanya sentimen global, disisi lain penurunan transaksi investor juga disinyalir terpengaruhi oleh pengalihan alokasi dana investor untuk berlibur. Hal ini seiring dengan penetapan status Indonesia yang telah beralih dari masa pandemi menjadi endemi.
Nilai penjualan reksadana di wilayah kerja KOJK Malang turut menunjukkan penurunan sebesar Rp 103 miliar dari Rp 410 miliar (April 2022) menjadi Rp 306 miliar (April 2023) meskipun dari sisi jumlah nasabah menunjukkan peningkatan cukup besar yakni 21,07 persen yoy menjadi 10.640 nasabah.
Dari sisi penyediaan layanan konsumen dan masyarakat, sejak awal Januari hingga 31 Juli 2023, KOJK Malang telah menerima 629 pengaduan konsumen yang disampaikan secara tatap muka per walk in (88,71 persen) dan melalui surat serta Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (11,29 persen) dengan tingkat penyelesaian pengaduan di atas 97 persen.
Pengaduan tersebut mayoritas ditujukan untuk perusahaan perbankan (41,34 persen) dan perusahaan financial technology (29,25 persen). Apabila dilihat dari domisili konsumen yang menyampaikan pengaduan, pengaduan konsumen di wilayah Malang Raya didominasi oleh pengaduan terkait pinjaman online (25,75 persen) sedangkan pengaduan konsumen yang berasal dari Kota & Kab. Pasuruan serta Kota & Kab. Probolinggo mayoritas berhubungan dengan permasalahan kredit perbankan.
Sampai dengan akhir Juli 2023, KOJK Malang telah memproses 4.697 permintaan informasi debitur pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dimana 1.446 permintaan informasi diajukan secara luring dan 3.251 diantaranya diajukan secara daring. (adm/aim)