MALANG POSCO MEDIA – Aula SMK Putra Indonesia Malang (SMK PIM) pagi itu (20/10) tampak berbeda. Ratusan murid berdiri tegak mengikuti apel kesamaptaan dengan penuh khidmat. Di hadapan mereka, IPDA Budi Hartono dari Polsek Blimbing menyampaikan amanat Kapolresta Malang yang menggema penuh makna, sebuah pesan tentang harapan, tanggung jawab, dan masa depan generasi muda.
“Tugas utama seorang pelajar adalah belajar dan membangun karakter. Gunakan waktu sebaik-baiknya untuk belajar, jangan sia-siakan masa depanmu,” tegas IPDA Budi dengan nada penuh penekanan.

Ia menegaskan pentingnya menyamakan visi dan persepsi antara dunia pendidikan dan aparat penegak hukum dalam menanggulangi kejahatan di lingkungan pelajar. Pendidikan, katanya, bukan hanya soal nilai, tapi juga tentang pembentukan jati diri agar tidak mudah terpengaruh hal negatif.
“Boleh menyalurkan pendapat, tapi lakukan dengan santun, aman, dan sesuai hukum. Jangan mudah terprovokasi, karena satu langkah salah bisa membawa penyesalan panjang,” pesannya dengan suara bergetar namun tegas.
IPDA Budi juga mengingatkan agar para pelajar tidak terjebak dalam perilaku yang dianggap keren tapi justru merusak masa depan.
“Jangan ikut geng motor, jangan sentuh narkoba, jangan terlibat tawuran. Itu bukan keberanian, itu awal kehancuran. Jangan kecewakan orang tuamu yang sudah berjuang demi pendidikanmu,” ucapnya lantang disambut tepuk tangan siswa.
Dalam arahannya, IPDA Budi juga menyampaikan tujuh pilar pelajar berkarakter:
- Rajin belajar, beribadah, dan berolahraga sebagai keseimbangan hidup.
- Fokus pada pelajaran yang diberikan guru.
- Hindari pengaruh negatif.
- Sadari bahwa narkoba, perkelahian, dan pornografi memiliki konsekuensi hukum.
- Tidak bertindak anarkis.
- Hormati guru, orang tua, dan sesama teman.
- Jaga nama baik sekolah di manapun berada.
Kegiatan apel kesamaptaan itu menjadi momen reflektif bagi seluruh peserta didik SMK PIM. Kepala SMK PIM, Eka Tries Yuliani, S.Si., mengaku bangga dan terharu melihat antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembinaan tersebut.
“Apa yang disampaikan Pak Budi hari ini bukan sekadar pesan, tapi peringatan penuh kasih untuk anak-anak kami. Kami ingin mereka tumbuh menjadi generasi muda yang kuat, berkarakter, dan memiliki arah hidup yang jelas,” ungkap Eka dengan nada haru.
Ia menambahkan, kehadiran kepolisian di lingkungan sekolah merupakan bentuk sinergi nyata antara dunia pendidikan dan aparat keamanan dalam membentuk pelajar yang tangguh, beretika, dan berjiwa Pancasila.
Apel pagi itu pun ditutup dengan semangat baru, semangat untuk belajar lebih giat, menghormati guru dan orang tua, serta menjaga nama baik sekolah. Karena masa depan bangsa ini, seperti yang disampaikan IPDA Budi, berada di tangan para pelajar hari ini. (adv/bua)