MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Dosen Teknik Geodesi S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) Ir. Ketut Tomy Suhari, ST., MT., IPP, meraih gelar Indonesian Registered Surveyor (IRSurv). Gelar tersebut diraih Tomy setelah dilantik oleh Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) di Gedung Aula Utama Badan Informasi Geospasial (BIG) Bogor, Senin (29/7) lalu. Gelarnya kini, Ir. Ketut Tomy Suhari, ST., MT., IPP., IRSurv.
Pelantikan profesi surveyor ini menjadi yang pertama kalinya. ISI melantik 24 orang profesi surveyor yang terdiri dari 21 surveyor dan tiga surveyor kehormatan, dan Tomy menjadi Surveyor termuda di Indonesia saat ini.
“Setelah mendapat sertifikat Indonesian Registered Surveyor maka kami bisa melakukan proyek (aktivitas) surveyor secara internasional di negara anggota ASEAN. Untuk lama aktif sertifikat tiga tahun, dan bisa diajukan perpanjang,” ujar Tomy saat dihubungi lewat sambungan Whatsapp.
Dijelaskan Tomy, dikutip dari acara tersebut pelantikan merupakan implementasi peraturan perundang-undangan tentang profesi surveyor. Antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2021, Peraturan BIG Nomor 14 Tahun 2021, Peraturan Ikatan Surveyor Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 dan Kode Etik Surveyor Indonesia (KESI).
Menyandang Indonesian Registered Surveyor termuda tidak serta merta bagi Tomy. Ia butuh perjuangan bertahun-tahun. Di usianya 28 tahun Tomy bisa bersanding dengan surveyor usia 40-50 tahun, bahkan profesor berusia 60 tahun. Tomy dan surveyor lainnya harus melewati berbagai seleksi dengan melihat latar belakang pendidikan, pengalaman di bidang survei dan pemetaan, serta kompetensi yang dimiliki. Mereka harus berhadapan dengan tim seleksi yang dibentuk oleh ISI, beranggotakan dari perwakilan pemerintah, akademisi, dan industri survei dan pemetaan.
“Di usia saya harusnya masuk young surveyor di ISI untuk under 35 tahun. Bersyukur saya sudah bisa masuk dalam ranah profesional,” ungkap dosen asal Bali ini.
Prestasi tersebut tak lepas dari upaya Tomy menekuni dunia survei dan pemetaan. Tomi merupakan alumnus Teknik Geodesi S-1 ITN Malang angkatan 2013. Lulus tahun 2017 dengan masa studi 3.5 tahun. Usai lulus ia langsung membuka jasa surveyor berlisensi (KJSB), dan jadi pimpinan hingga kini. Aktivitas lainnya, sebagai founder dan GM PT Amerta Geospasial Indonesia, empat kali menjadi pembicara international (invited speaker), aktif organisasi profesi, dan lain sebagainya.
“Dengan seleksi yang ketat maka surveyor memiliki kompetensi dan kualifikasi yang terpercaya, serta bisa menjalankan tugas secara profesional sesuai dengan profesinya. Selain itu juga dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap profesi surveyor,” jelasnya. (imm/udi)