.
Saturday, December 14, 2024

Isu Menarik Tapi Tak Substansial

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Debat capres tadi malam dinilai cukup mengecewakan. Sebab visi misi dalam isu pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik masing-masing capres tidak tereksplor.

Ini disampaikan analis politik Kota Malang Dr Nuruddin Hadi tadi malam. Menurut dia, ada beberapa isu menarik yang disinggung capres dalam debat tetapi tidak tuntas. Hal ini memberikan kesan “abu-abu” kepada publik yang harusnya diyakini bahwa pertahanan Indonesia bisa lebih baik kedepan.

“Ada isu soal konflik Laut Cina Selatan yang disinggung. Itu muncul tapi apa? Penjelasan baik dari capres No 2 dan 3 tidak tuntas. Bagaiamana sistem pertahanan kedepan kita strateginya apa, detailnya apa itu tidak muncul jelas,” beber Nuruddin.

Tidak itu saja, isu alutsista bekas yang muncul beberapa kali dipantik Anies Baswedan  juga cukup menarik. Akan tetapi tidak dieksekusi secara jelas oleh Prabowo Subianto yang juga menjabat

Menteri Pertahanan.

Seharunsya bisa dijelaskan apa yang menjadi bahasan tesebut. Sehingga publik diyakinkan dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai alutsista bekas.

“Lalu soal pencurian ikan yang sempat sedikit disinggung tapi tidak muncul ke permukaan. Ada isu narkoba juga. Pertanyaan-pertanyaan ini menarik tapi capres-capres tidak mengesplor gagasannya dengan rinci,” kata dosen Universitas Negeri Malang (UM) ini. 

Menurut dia, publik akan menilai sendiri siapa capres yang benar menjelaskan secara rasional. Siapa yang tidak substansial. Ia mengakui bahwa pandangan tersebut akan terlihat jelas dalam seluruh sesi debat tadi malam.

Akan tetapi Nuruddin memiliki kritik tersendiri terhadap sistem debat capres. Waktu penjelasan paparan visi misi sangatlah singkat (di sesi pertama). Sehingga visi misi tidak terjelaskan dengan rinci dan jelas.

“KPU saya pikir melemahkan substansi debat. Harusnya paparan visi misi dan gagasan itu lebih digali. Tapi ini seperti cerdas cermat. Paparan visi misi hanya tiga menitan, harusnya lebih panjang,” kritiknya.

“Dan seharusnya panelis langsung memberi pertanyaan saja, tidak mesti harus diundi seperti itu dan langsung memberi pertanyaan menggali isu dan gagasan masing-masing capres,” sambung Nuruddin. (ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img