MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) membangun kolaborasi ekosistem pendidikan. Kampus ini menjadi tuan rumah bagi Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMK se-Kabupaten Malang di Aula Kampus 1, pekan lalu. Temanya, Emotional Development: Guru BK Tangguh, Generasi Z Bertumbuh.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan 30 SMK dan 8 SMA di Kabupaten Malang. Juga diikuti guru BK dari berbagai wilayah lain di Indonesia Timur, seperti NTT dan Maluku, yang berpartisipasi melalui platform daring.
Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara pendidikan tinggi, menengah, dan industri. Mengingat saat ini persaingan sangat luar biasa, baik di dunia kerja maupun persaingan untuk bisa survive.
“Kami melihat kolaborasi ini perlu dibangun, karena jika tidak ada link and match antara pendidikan menengah dan perguruan tinggi, anak-anak akan gamang saat memasuki dunia kerja,” ujarnya.
Dalam momen ini, ITN Malang juga menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) dengan tiga mitra strategis: Fitness Plus, SMA Islam NU Pujon, dan SMK Cendika Bangsa. Kerja sama ini bukan hanya simbolis, melainkan langkah konkret untuk mengimplementasikan link and match.
Rektor memberikan contoh nyata bahwa ITN Malang sudah diminta untuk membuat augmented reality (AR) untuk alat fitness oleh Fitness Plus, menunjukkan bahwa kolaborasi dengan industri sudah berjalan. “Guru BK memiliki tugas berat untuk memotivasi dan mengarahkan siswa agar tidak takut menghadapi persaingan, dan menjadi pemenang,” tuturnya.
Rektor juga mengungkapkan fakta membanggakan bahwa sebagian besar mahasiswa ITN Malang yang berprestasi adalah lulusan SMK. “Kami tidak menyangka lulusan SMK yang dibekali pengetahuan praktis, ketika dipoles dengan pengetahuan di pendidikan tinggi, mereka semakin siap,” tambahnya.
Tidak ketinggalan, 13 program studi yang ada di ITN Malang juga turut menampilkan keunggulan dan karya inovatif mahasiswa melalui booth pameran. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa ITN Malang tidak hanya dibekali teori, tetapi juga kompetensi praktis yang siap bersaing di dunia kerja.
Sementara itu, Ketua MGBK SMK Kabupaten Malang Rudi Hartono, S.Pd., mengungkapkan kebahagiaannya atas kolaborasi ini. Ia juga berharap sinergi ini dapat mendorong para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tidak hanya fokus pada bekerja atau berwirausaha. “Kami ingin menjalin kolaborasi dengan ITN Malang agar guru BK di kabupaten bisa lebih memahami perguruan tinggi di Malang Raya,” ungkapnya.(imm/lim)