MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Perangkat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dipasang oleh tim ITN Malang di Ranu Kumbolo, Semeru Jawa Timur menjadi salah satu komitmen kampus ini untuk turut berkontribusi dalam mengimplementasikan green energy. Hal itu disampaikan, Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto ST., MT., Ph.D, Jumat (7/2).
Program ini terlaksana berkat kolaborasi berbagai pihak, terutama dari Prodi Teknik Elektro ITN Malang, Himakpa, alumni, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), dan lainnya. Temanya, The Great Collaboration Green Energi PLTS for Ranu Kumbolo.
“Kami ingin mensuport fasilitas di sana (Ranu Kumbolo) dengan energi listrik dari PLTS. Mudah-mudahan PLTS yang akan dipasang di Ranu Kumbolo bisa membantu pihak taman nasional untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pendaki,” ujarnya.
Rektor menjelaskan, PLTS yang akan dipasang merupakan karya dari mahasiswa Teknik Elektro ITN Malang. Mulai dari perencanaan, perakitan, pemasangan, dan pengujian PLTS semuanya dilakukan oleh mahasiswa, di bawah pendampingan dosen Teknik Elektro, Dr. Ir. Widodo Pudji Muljanto, MT.
Hal ini menunjukkan kompetensi mahasiswa ITN Malang dalam mengimplementasikan keilmuannya dibidang Energi Baru Terbarukan (EBT).
“Kami selama 1-2 minggu kemarin, merancang, merakit, dan menguji coba PLTS sebelum diberangkatkan. Ini untuk mempermudah kerja tim pemasangan,” lanjutnya.
PLTS berkapasitas 3,2 kWp yang akan dipasang sebagai sumber energi listrik penggerak pompa air untuk memenuhi kebutuhan air bersih para pendaki, dan penerangan pada malam hari di kawasan Ranu Kumbolo. Upaya ini diharapkan bisa membantu pihak taman nasional dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para pendaki. Jika dibutuhkan, kedepan sistem ini bisa dikembangkan untuk monitoring pergerakan pendaki demi meningkatkan keselamatan di jalur pendakian Semeru.
“Kami dari Teknik Elektro berkomitmen mengembangkan sistem ini. Smart grid disisi remote area yang belum terjangkau oleh PLN. Sehingga bisa menjadi terobosan kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan industri,” jelasnya.
Upaya ITN Malang dalam mendukung fasilitas pendakian inipun mendapat apresiasi dari Kepala TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, S.Hut., M.Sc.
Menurutnya, keberadaan PLTS menjadi alternatif energi ramah lingkungan dibanding genset yang selama ini telah digunakan.
“Ini menjadi bagian dari upaya kami memperbaiki kualitas pelayanan pendakian. Ranu Kumbolo menjadi basecamp kedua setelah Ranu Pane untuk menuju ke arah puncak (Semeru). Di sini tempatnya berkumpul pendaki. Sehingga mereka sangat membutuhkan fasilitas seperti dukungan air bersih, shelter, mushola, toilet,” jelasnya. (imm/udi)