spot_img
Sunday, April 20, 2025
spot_img

ITSK RS. dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya, D-3 Keperawatan Lebih Diminati Dunia Kerja

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Rektor Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) RS. dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya Prof. (hon.) Arief Efendi, S.Kes., SH(Adv)., S.Kep, Ners., M.M., M.Kes menyampaikan edukasi kepada masyarakat terkait kompetensi  lulusan Diploma 3 (D-3). Khususnya D-3 Keperawatan. Bahwa lulusan D-3 Keperawatan hingga kini masih menjadi rekrutmen tertinggi di instansi kesehatan.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Tahun 2024 untuk kebutuhan tenaga kesehatan pada layanan primer 60 sampai 70 persen masih dipenuhi SDM dengan kualifikasi D-3 Keperawatan. “Jadi jangan salah persepsi, lulusan D-3 Keperawatan masih sangat dibutuhkan. Karena kompetensi dan skill mereka diakui,” ucapnya kepada Malang Posco Media beberapa waktu lalu.

-Advertisement- HUT

D-3 Keperawatan merupakan program vokasi. Pendidikannya 60 persen berupa skill atau praktik. Dan lulusan D-3 Keperawatan sudah diizinkan untuk uji kompetensi. Sehingga ketika lulus mereka sudah mengantongi sertifikat kompetensi dan STR. “Dan itu artinya mereka sudah diizinkan untuk bekerja,” katanya.

Sedangkan Sarjana (S1) Keperawatan selain masa studinya sampai empat tahun mereka harus mengambil Program Profesi (Ners) lebih dulu. Setidaknya selama satu tahun atau dua semester. Setelah itu baru bisa bekerja.

Terutama di daerah-daerah, setingkat Puskesmas dan Rumah Sakit dengan akreditasi tertentu, yang diminta adalah SDM dengan kualifikasi D-3. Termasuk di instansi layanan kesehatan di masyarakat, yang dibutuhkan juga D-3 Keperawatan. Maka dari itu perlu adanya edukasi pada masyarakat bahwa lulusan D-3 Keperawatan memiliki peluang kerja yang lebih luas.

Arief menyampaikan, bagi yang ingin menjadi perawat profesional tidak salah kalau mengambil D-3 Keperawatan lebih dulu. Karena ada beberapa benefit yang bisa diperoleh.

Antara lain, apabila masuk D-3 Keperawatan, memiliki skill yang lebih terampil karena kuliah vokasi 60 persen praktik. Selain itu, masa studinya lebih singkat. Kuliah tiga tahun sudah bisa kerja. Sedangkan Sarjana Plus Profesi harus melalui minimal lima tahun.

Dan yang tidak kalah menarik, level pembiayaan D-3 lebih murah dan lebih terjangkau. Kalaupun nantinya akan lanjut ke jenjang Sarjana (S1) Keperawatan, sangatlah bisa. Tinggal nambah dua semester. Yakni melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). “Setelah itu baru ambil program profesi. Tentu dari segi kompetensi akan lebih unggul. Karena perpaduan ilmu vokasi (D3) dan pendidikan Strata 1 (S1),” tuturnya.

Lulus D-3 Keperawatan akan lebih gagah saat melanjutkan ke S-1 Keperawatan. Karena bisa kerja sambil kuliah. Mahasiswa lebih mandiri karena biaya studi S1 hasil jerih payah sendiri. “Sudah kerja, punya penghasilan, lalu bisa sambil kuliah. Keren pastinya,” kata Arief.

Pria asal Tuban tersebut mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berpikir bijaksana dengan menyesuaikan kondisi keluarga. Bisa jadi keputusan untuk masuk D-3 Keperawatan menjadi keputusan yang tepat. “Jangan dipaksakan untuk ngambil Sarjana dengan biaya yang lebih tinggi. Masuk prodi D-3 pun sudah bagus, dengan beberapa kelebihan atau benefit yang ada,” pungkasnya.

Selain D-3 Keperawatan, ITSK RS. dr. Soepraoen juga memiliki program D-3 Rekam Medis, D-3 Akupunktur dan D-3 Farmasi. (imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img