Thursday, September 4, 2025
spot_img

Izabelle Kiara Kurniawan, Sabet Dua Penghargaan Internasional di Shanghai

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan siswi SMAK St. Albertus (SMA Dempo) Malang. Izabelle Kiara Kurniawan, 16, berhasil mengharumkan nama Indonesia setelah meraih dua penghargaan bergengsi dalam ajang Asia Pacific International Arts Festival di Shanghai, Tiongkok, Sabtu (30/8).

BANGGA: Izabelle Kiara Kurniawan bersama Kepala SMAK Dempo Br. Antonius Sumardi O.Carm.

Dalam kompetisi yang diikuti lebih dari 200 peserta dari berbagai negara, Kiara sukses meraih Silver Trophy katagori Young Vocalist (usia 13–18 tahun) dan Gold Trophy kategori Vocal Class (usia 15–16 tahun)

“Tidak menyangka bisa mendapat kesempatan mewakili Indonesia lewat Arendi Cipta Internasional. Rasanya luar biasa,” ungkap Kiara, sapaan gadis ini. Ia mengaku memiliki tantangan, mulai dari jadwal sekolah padat dan waktu persiapan singkat.

Cucu pengusaha property Kota Malang, Iwan Kurniawan ini bahkan sempat cedera usai tampil di Ibu Kota Nusantara (IKN). Tapi semangat Kiara tidak surut. Ia sempat menjalani puasa vokal selama sepekan sebelum tampil.

Berkat dukungan keluarga, pelatih vokal Devina, teman-teman, serta Kepala SMAK Dempo Br. Antonius Sumardi O.Carm, Kiara mampu menunjukkan performa terbaiknya.

Br. Antonius sendiri memberi apresiasi dan kebanggaannya atas capaian siswi berprestasi itu. “Kiara sudah menepati janji sejak awal masuk SMAK Dempo dan berprestasi di bidang akademik. Rata-rata nilai akademiknya 95. Di non- akademik juga sangat baik,” tuturnya.

“Kepakkan sayapmu setinggi-tingginya. Kami akan selalu mendukung. Hanya satu pesan saya, tetaplah rendah hati dan wartakan prestasi ini ke seluruh masyarakat Indonesia bahwa kamu mampu memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujarnya.

SMAK St. Albertus atau SMA Dempo, berdiri sejak 1936, merupakan SMA Katolik pertama di Kota Malang. Sekolah ini telah melahirkan banyak tokoh nasional, di antaranya Jenderal TNI (Purn) Rudini dan ekonom Prof. Dr. Widjojo Nitisastro. (adv/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img