MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tidak sekadar menyuguhkan kopi dan tempat nongkrong estetik, Kafe Bunker Gedong Ijen juga menyimpan nilai sejarah yang kuat. Pemiliknya, Mohamad Haris Ishaq, bahkan siap menjadi pemandu wisata bagi siapa pun yang ingin menelusuri cerita di balik bangunan unik tersebut.
Meski merupakan seorang pengusaha kafe, Haris mengaku akan dengan senang hati membagikan kisah sejarah bunker kepada para pengunjung.
“Kalau ada yang ingin tahu sejarah tempat ini, saya siap jadi guide-nya. Senang sekali bisa berbagi cerita sejarah,” ujar Haris saat ditemui Malang Posco Media, Senin (19/5) lalu.
Kafe yang ia kelola bersama sang istri, Dewi Utari, dibangun di atas lahan rumah peninggalan zaman Belanda. Ketika menemukan adanya struktur bunker di dalamnya, pasangan ini melihat peluang untuk menghadirkan konsep yang menggabungkan edukasi dan gaya hidup.
“Saya memang dari dulu suka sejarah. Jadi ketika menemukan tempat ini, saya langsung berpikir bagaimana caranya agar bisa dimanfaatkan tanpa menghilangkan nilai sejarahnya,” jelas Haris.
Konsep unik ini tidak hanya menarik minat pengunjung, tetapi juga membuka ruang dialog tentang sejarah Kota Malang, khususnya di kalangan anak muda. Dengan semangat mengenalkan kembali warisan budaya, Haris berharap Kafe Bunker Gedong Ijen bisa menjadi destinasi yang tak hanya menyenangkan, tapi juga menambah wawasan
“Anak-anak muda bisa nongkrong, tapi juga bisa belajar sejarah. Ini penting agar generasi sekarang tidak kehilangan jejak masa lalu kotanya sendiri,” tegas Haris. (ica/aim)
-Advertisement-.