Pedagang Pasar Induk Diminta Jaga Kebersihan dan Ketertiban Pasar
MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Pasar Induk Among Tani Batu dijadwalkan akan diresmikan dalam waktu dekat ini. Mempersiapkan hal itu, Pemkot Batu akan memastikan segala kesiapan tersebut. Diantaranya perpindahan seluruh pedagang hingga kelengkapan sarpras di pasar tradisional sebelum dilaunching nantinya.
“Menyambut peresmian Pasar Induk Among Tani Batu, tidak ada persiapan khusus yang kami lakukan. Yang jelas kami tetap menjaga pasar agar tetap sesuai dengan jadwal yang ditetapkan untuk masuknya semua pedagang ke pasar yang baru. Sesuai jadwal kami akan menuntaskan relokasi seluruh pedagang awal November,” ujar Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, Senin (16/10).
Diungkap Aries, bahwa untuk fisik, bangunan Pasar Induk Kota Batu sudah sangat baik. Sehingga PR yang harus dituntaskan Pemerintah Daerah adalah pengelolaan pasar, parkir, keamanan dan kebersihan pasar. Selain memastikan seluruh hak pedagang terpenuhi atau dipindah seluruhnya.
“Yang terpenting saat ini bagaimana pasar bisa nyaman untuk pedagang dan konsumen. Serta pengunjung yang berada di pasar terutama terkait kebersihan, ketertiban dan kerapihan pasar dan hal ini menjadi tugas Pemerintah melalui UPT yang bertugas di pasar bersama dengan seluruh pedagang,” tegasnya.
Beberapa hal tersebut, lanjut Aries harus bisa dijaga komitmen secara bersama. Dengan begitu bisa dipastikan Pasar Induk Among Tani Batu bisa bertahan lama dan juga ramai. “Jadi mari kita jaga kebersihannya, jaga ketertibannya dan jaga kerapihannya. Serta terpenting keramahan kita didalam melayani agar Pasar Induk bisa menjadi pusat perputaran ekonomi warga Kota Batu,” harapnya.
Khusus untuk kebersihan, saat ini Pemkot Batu tengah persiapkan TPS3R. Dengan harapan sampah pengunjung atau sampah pedagang bisa tuntas hanya di pasar dan tidak perlu keluar pasar. “Artinya kami ingin ada pengelolaan sendiri sehingga seberapa pun banyak sampah, asal sudah dipilah oleh pedagang dan juga pengunjung yang sedang membeli atau sedang makan di area pasar dan membuang sampah pada tempatnya dan sesuai jenisnya. Maka akan lebih mudah petugas kebersihan untuk menangani sampai sampai dengan tuntas,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Diskoperindag Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, saat ini sudah ada 80 persen pedagang atau 1.356 yang mengambil kunci untuk kios mereka dari total 1.714 pedagang. Sedangkan sisanya 356 kios belum diambil kuncinya. Sisanya yang belum mengambil kunci akan mengikuti undian tahap II.
Lebih lanjut, Eko menerangkan, bahwa pedagang yang belum mengambil kunci karena beberapa kekurangan administrasi. Diantaranya ada SK pedagang yang hilang dan yang dulunya tidak aktif berjualan.
“Meski begitu kami akan memproses semuanya agar para pedagang haknya terpenuhi, khususnya bagi pedagang yang SK nya hilang. Begitu juga terkait colokan listrik akan kami koordinasikan lebih lanjut agar segera ada tindakan,” tegasnya.
Begitu juga dengan retribusi bagi pedagang, diungkap Eko bahwa saat ini Perda terkait Pengelolaan Pasar Induk masih dilakukan pembahasan dengan legislatif. Ketika Perda selesai dilakukan pembahasan maka nanti berapa besar retribusi yang harus dibayar pedagang segera disosialisasikan.
Sama halnya dengan pengelolaan parkir, nantinya akan menggunakan gate parkir. Harapan retribusi parkir di Pasar Induk bisa maksimal. Sedangkan untuk juru parkir, pihaknya memastikan tetap menggunakan jukir yang sebelumnya bekerja di pasar yang lama.
Untuk fasilitas yang ada di pasar, diantaranya seperti WiFi, pusat kuliner dan lainnya dipastikan sudah siap. Serta pihaknya juga akan segera melakukan rekrutmen petugas kebersihan yang saat ini masih mengandalkan dari tenaga internal UPT Pasar Induk Among Tani dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu.
“Fasilitas, ada WiFi, pusat kuliner memadai, sistem zonasi. Artinya pasar ini sudah standarisasinya Pasar SNI. Untuk petugas kebersihan, kami akan segera melakukan outsourcing petugas kebersihan. Sementara optimalkan tenaga UPT dan dibantu DLH. Keamanan dari Satpol juga,” imbuhnya.
Perlu diketahui, Pasar Induk Among Tani Batu dibangun dengan konsep tiga lantai. Pada lantai pertama merupakan area basah seluas 14.990,62 meter persegi, dan pada lantai dua merupakan area kering seluas 14.143,63 meter persegi. Sementara pada lantai tiga, akan disiapkan untuk tempat kuliner dan kantor dengan luas 6.032,86 meter persegi.
Pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu dan mulai dibangun pada 2021 di atas lahan seluas 34 hektare tersebut juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ramah lingkungan. Selain itu Pasar Among Tani juga memiliki 1.716 kios dan 914 los dengan daya tampung untuk pedagang kurang lebih 2.630. (eri/udi)