Awalnya kepo lalu mencoba otak atik sendiri. Menjadi konten kreator itu pilihan. Selain mendapatkan cuan, yang terpenting adalah kontennya berisi edukasi kepada masyarakat.
MALANG POSCO MEDIA – Content creator alias konten kreator kini menjadi pekerjaan yang diminati banyak orang. Pasalnya para konten kreator ini bisa mengeruk pundi-pundi rupiah dari konten yang mereka buat dalam bentuk video, lalu diunggah di platform YouTube, atau kanal video lainnya.
Hal itulah yang dilakukan oleh Aulia Muzdalifah Sahara Sugeha. Gadis yang akrab disapa Lingling ini telah menggeluti industri kreatif konten kreator sejak masih sekolah kelas XI SMA hingga saat ini.
Gadis asal Desa Pendem Kecamatan Junrejo ini menceritakan bahwa awal ia tertarik sebagai konten kreator saat menjadi jadi host film travel dokumenter. Saat itu Ia melihat editing produksi tim editor dalam kegiatan tersebut.
“Karena kepo (ingin tahu) aku ingin lihat dan merasa tertantang karena menurutku nggak susah amat. Jadi akhirnya coba-coba dan bikin video video yang aku edit, take, model hingga VO (voice over) kulakukan sendiri,” ujar alumnus SMAN 1 Batu ini.
Apalagi Lingling sebelumnya pernah ikut Gadis Sampul dan meraih predikat terbaik. Latar belakang itulah yang juga makin memperkaya ide kreatifnya dalam banyak project konten yang Ia buat.
Lingling juga menceritakan saat dirinya pernah berjuang membuat sebuah konten tentang mental health. Secara kebetulan saat menggarap project itu, kondisi mentalnya sedang tidak baik-baik saja.
“Secara tidak langsung saat membuat konten sangat menguras emosi banget. Karena di satu sisi ngalamin dan harus buat konten edukasi. Takutnya lagi salah pilih kata-kata yang dapat menyinggung yang lain,” ungkap Finalis Duta Genre Kota Batu ini.
Lebih lanjut, Ia menceritakan selama menjadi konten kreator ada banyak manfaat yang didapat. Pertama yang disukai anak muda itu bisa dapat cuan. Bahkan ketika ditekuni dan sudah banyak portofolio pasti ada saja job yang datang. “Selain itu sebagai konten kreator bisa jadi self branding yang baik bagi kita. Serta jadi wadah bagi kita untuk ekspresi diri,” imbuhnya.
Terpenting lagi, diungkap Lingling ketika membuat karya pasti harus dinikmati prosesnya. Berani eksplore diri, jangan berhenti belajar dan jangan cepat puas. “Satu lagi jangan bikin konten kreatif digital semata-mata untuk mencari keuntungan materi. Tapi diutamakan adalah edukasi dan informatif. Kalau untuk cuan itu bonus saja yang mengikuti,” imbuhnya.
Lingling menambahkan sebagai konten kreator juga harus kreatif dan banyak pengetahuan. Karena sebuah konten yang telah keluar outputnya pasti banyak yang komentar, kasih saran, bertanya atau diskusi bareng membahas isi konten. (eri/lim)