MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Tak ingin pelajar di Kota Batu tertinggal dalam kecakapan perkembangan teknologi. Pemkot Batu bersama dengan Kementrian Kominfo RI menggelar Sosialisasi Literasi Digital untuk lingkungan pendidikan bagi ribuan siswa tingkat SD, SMP dan SMA/K pada Selasa (9/5) kemarin.
Dalam acara diikuti ribuan pelajar se Kota Batu secara daring itu, diharapkan para pelajar tidak hanya menjadi korban dari sisi negatif dunia maya. Tapi sebaliknya diharapkan para pelajar mampu mengikuti tren dan memanfaatkan dunia maya untuk literasi digital.
Project Manager Literasi Digital Segmentasi Pendidikan Wilayah Jawa Timur, Amir Alkatiri mengatakan bahwa sosialisasi literasi digital ini menyasar para siswa yang ada di Kota Batu mulai jenjang SD hingga SMU/ SMK.
“Kegiatan ini merupakan gerakan nasional literasi digital yang menyasar tiga segmentasi. Yaitu pendidikan, ASN TNI Polri, dan komunitas masyarakat umum. Untuk tahun ini ditargetkan ada sebanyak 5,5 juta peserta yang mengikuti sosialisasi literasi digital,” ujar Amir kepada Malang Posco Media.
Ia menjelaskan, pada tahun 2022, Bangsa Indonesia memiliki indeks literasi digital di angka 3,54. Angka ini menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia berada di posisi sedang. Artinya, indeks ini harus terus ditingkatkan agar Indonesia tidak tertinggal dari negara lain.
“Diketahui saat ini infrastruktur akses internet di negeri ini sudah cukup baik. Kami mencatat dari populasi masyarakat Indonesia, sebanyak 77 persen sudah menjadi pengguna aktif internet. Untuk itu perlu adanya penyeimbang pengguna internet tersebut agar memiliki kemampuan dan kecakapan Sumber daya Manusia (SDM) yang memadai,” bebernya.
Lebih lanjut, Amir menguraikan bahwa arti dari memiliki kemampuan dan kecakapan adalah SDM pengguna internet yang besar ini harus diimbangi kemampuan SDM yang cakap, bijak, dan kreatif sehingga bisa menghindari nilai negatif internet.
“SDM pengguna internet harus banyak menggunakan sisi positif dari internet. Kita tidak boleh menjadi korban dari nilai negatif internet seperti, penipuan online, berita hoax, hingga pornografi. Untuk itu diluncurkan lah program literasi digital ini,” tegasnya.
Sementara, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mendukung penuh upaya pembentukan kecakapan siswa dalam menghadapi literasi digital. Apalagi era digitalisasi juga sudah masuk ke dunia pendidikan. “Kita harus berupaya agar literasi digital ini lebih masif di sekolah-sekolah. Selanjutnya harus diimbangi oleh anak didik dan pengajar untuk juga lebih cakap dalam memanfaatkan literasi digital,” harapnya.
Terpenting lagi, Aries berpesan agar pelajar di Kota Batu bisa menjadi bijak dalam menyikapi literasi digital. Artinya pelajar bisa menggunakan literasi digital untuk dimanfaatkan menjadi ilmu dan tidak menjadi wadah negatif bagi mereka. (eri/udi/mpm)