MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Tidak mudah menjadi pemimpin. Minimal menguasai menajemen. Karena sosok pemimpin tidak sekedar mengerti leadership. Tetapi memiliki kemampuan membawa susana kerja yang nyaman.
Adalah Akhmad Ari Wibowo, M.Pd belum lama dipercaya Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah PDM Kota Malang sebagai kepala madrasah. Dia diangkat menjadi Kepala MA Muhammadiyah 1 Malang, sejak September 2024 lalu. Sebelumnya, Ari menjabat sebagai Waka Kesiswaan dan Waka Humas di Mamumtaza, sebutan MA Muhammadiyah 1 Malang.
Seiring dengan amanah baru yang diembannnya, aktivitas Ari tentu semakin padat. Kesibukannya semakin bertambah. Sedikit banyak tekanan juga meningkat. “Bagi saya jabatan itu amanah. Maka tidak saya jadikan beban. Yang penting suasana kerja ini nyaman. Supaya saya bersama tim guru dan tendik juga nyaman menjalankan tugas,” ujar Ari.
Ari menjadikan setiap momentum ada waktu untuk refreshing. Bahkan di saat kerja sekalipun. Ada saatnya serius. Ada saatnya juga untuk bergurau ringan. Hasil terbaik dari sebuah pekerjaan bukan hanya dari proses tetapi juga keikhlasan hati. “Maka saat serius kita harus fokus. Misalnya saat rapat. Tetapi juga perlu santai sambil bercanda, misalnya saat istirahat atau di saat-saat tertentu,” ungkapnya.
Tidak sulit bagi Ari untuk menyegarkan pikiran. Bertemu dengan relasi atau mitra kerja juga bisa menjadi momentum untuk refreshing. Dia mengatakan dengan menambah relasi akan menambah wawasan. “Karena dengan bertemu relasi kita bisa sharing berdialog dan tukar pikiran. Dan ini menambah wawasan. Bagi saya ini juga menjadi refreshing supaya kita tidak monoton memikirkan satu hal,” tuturnya.
Di tengah kesibukannya sebagai kepala madrasah, Ari juga menyempatkan diri refreshing bersama keluarga. Tentu saja dengan mencari celah di tengah padatnya agenda harian. “Bersama keluarga itu juga tidak kalah penting. Karena keluarga yang selalu mensupport kita. Harus ada waktu bersama mereka supaya tidak membicarakan pekerjaan saja,” kata dia.
Ari juga mempunyai hobi menggambar digital. Atau desain grafis. Tak jarang dia membuat desain untuk kepentingan masyarakat. Terutama saat menjabat sebagai Waka Humas. Bahkan logo Mamumtaza yang baru juga bagian dari karyanya. “Sekedar mengisi waktu biasanya saya membuat gambar digital. Saya juga suka membaca buku,” tambahnya.
Akhir-akhir ini, Ari membaca buku tentang leadership, manajemen, dan sebagainya. Dari buku-buku tersebut dapat menambah wawasan tentang kepemimpinan. “Bagi saya ini dapat menambah ilmu sebagai kepala madrasah. Salah satunya belajar bagaimana cara membuat kebijakan,” pungkasnya. (imm/udi)