MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Trauma masih dirasakan AKE, 13, anak dari Wahaf dan Sulikhah. Pendampingan pun dilakukan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Malang kepadanya. Mengingat ia yang ditinggal keluarganya itu kini harus hidup sendiri diasuh oleh neneknya.
Proses pendampingan psikologis dilakukan tim UPPA Satreskrim Polres Malang bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang ke rumah keluarga AKE sexara berkala. Kunjungan kembali dilakukan pada Rabu (13/12) lalu, dan didapati kondisinya mulai stabil.
Kasi Humas Polres Malang, Ipda Muhammad Adnan, mengatakan tujuan kunjungan tersebut adalah memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis untuk membantu pemulihan dari dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya. Pendampingan tersebut dilakukan secara kolaboratif.
“Kami melakukan pendampingan bersama Pemkab Malang, untuk memastikan kondisinya sebagai pemulihan psikologis dampak dari peristiwa pembunuhan dan bunuh diri yang dilakukan keluarganya,” kata Ipda Adnan saat dikonfirmasi di Polres Malang, Kamis (14/12).
Langkah tim trauma healing dari Polres Malang dilakukan dengan memberikan motivasi moral kepada AKE agar dapat melanjutkan pendidikan dan meraih cita-citanya. Ia juga diberikan bantuan dari Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana berupa perlengkapan sekolah, seperti seragam, sepatu, dan tas sekolah, serta membawa makanan kesukaan AKE.
Dia mengatakan bahwa penyembuhan trauma psikologis pada anak-anak memerlukan waktu dan perhatian yang intensif. Oleh karena itu, Polres Malang berkomitmen untuk melakukan pendampingan secara berkala, bekerja sama dengan Pemkab Malang dan pihak terkait, guna memulihkan kondisi psikologis siswi SMPN 3 Kota Malang ini. (tyo/mar)