MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Hampir 60 persen wilayah Kota Wisata Batu adalah hutan. Untuk memastikan kelestarian dan menjaga lingkungan Kota Batu tetap sejuk, jauh dari bencana dan wilayah hutan memiliki nilai ekonomis bagi masyarakatnya, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu mendukung penuh perusahaan swasta menyalurkan CSR yang berdampak terhadap lingkungan dan perekonomian di Kota Batu.
“Kami sangat mendorong siapapun yang menyalurkan CSR ke Kota Batu. Pasalnya Kota Batu secara geografis hampir 60 persen wilayahnya masih hutan. Sehingga ada banyak wilayah Perhutani yang bisa dilakukan penanaman pohon, terlebih jika ditanami dengan pohon yang produktif dan memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat,” ujar Kepala DPKP Kota Batu Heru Yulianto kepada Malang Posco Media.
Salah satunya dilakukan oleh PT Bina Pertiwi melalui program Environmental, Social, and Governance (ESG), menggelar kegiatan penanaman bibit pohon alpukat jenis Aligator di lereng Gunung Arjuno Petak 75B, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Selasa (5/11) kemarin. “Hal tersebut bisa menjadi contoh sebagai komitmen perusahaan untuk menjaga lingkungan,” imbuhnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Bina Pertiwi, Mahmudi menjelaskan program ESG merupakan langkah nyata perusahaan untuk mendukung reboisasi serta antisipasi perubahan iklim. Pemilihan tanam pohon di lereng Gunung Arjuno yang bekerja sama dengan Perhutani dalam rangka penghijauan kembali dan berupaya berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih lestari.
“Untuk pemilihan pohon alpukat Aligator sebagai tanaman penghijauan memiliki pertimbangan ekonomi dan ekologis. Alpukat Aligator dipilih karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dengan hasil per buah mencapai berat 0,8 hingga 1,5 kg,” bebernya.
Dengan penanaman itu, nantinya tiap pohon bisa menghasilkan 100 hingga 150 kg per tahun, maka dengan asumsi harga Rp 10.000 per kilogram, masyarakat bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 1 juta per pohon setiap tahunnya. Untuk total pohon yang ditanam sebanyak 2.448 pohon dengan potensi penghasilan masyarakat bisa mencapai Rp 2,5 miliar per tahun.
“Selain meningkatkan tutupan hijau di kawasan Arjuno yang memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat. Program ini diharapkan mendorong masyarakat lokal untuk terlibat aktif dalam pelestarian lingkungan,” imbuhnya.
Pihaknya juga menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan strategi jangka panjang agar tanaman tetap terjaga. Ketika masyarakat merasakan manfaat ekonomi, maka mereka akan lebih termotivasi untuk merawat pohon-pohon tersebut.
Kegiatan penanaman ini tidak hanya dihadiri oleh pihak perusahaan, namun juga melibatkan pihak Pemdes Giripurno, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pertanian Kota Batu serta warga hingga komunitas lokal.(eri/lim)