MALANG POSCO MEDIA– Kota Malang tak pernah kehabisan talenta muda berbakat dan sukses merebut perhatian masyarakat luas. Hampir semua bidang, selalu ada peran Arek Malang di baliknya. Seperti di bidang memasak misalnya. Ada talenta muda Belinda Christina.
Belinda juara Master Chef season 11 yang sukses meraih penilaian tertinggi dari juri-juri yang adalah chef kelas atas. Dengan menjadi chef ini, Belinda menyalurkan bakat sejak masa kecilnya.
Sejak sekolah di SD Charis Tidar, Belinda sudah gemar membuat eksperimen masak di dapur. Di umurnya yang masih belia, ia mencoba membuat roti, pisang goreng, dan berbagai menu lain yang sederhana berbekal informasi dari buku resep. Bahkan saat kecil, dia membuat pizza.
Dari situlah, orang tua Belinda menyadari ada ketertarikan di dunia memasak. “Waktu kerasa masak itu menjadi hobi, itu pas sudah SMP. Saat itu jadwal padat, stres belajar, masih ada les juga. Aku merasa tiap kali masak, itu jadi pelepas stres. Lama-lama pasionku di sini,” ungkap Belinda kepada Malang Posco Media.
Seiring berjalannya waktu, orang tuanya pun makin mendukungnya. Berbagai keperluan masak seperti peralatan masak, selalu diberikan kepadanya. Belinda pun makin senang dan semangat mengasah bakatnya hingga lulus SMA.
Untuk menambah wawasannya, Belinda juga sering menyaksikan program masak. Salah satu program yang ia ikuti, adalah Master Chef season pertama. Tak heran ia pun mengidolakan Chef Farah Quin, yang dikatakannya menjadi salah satu influence atau pengaruh baginya.
“Tapi waktu itu nggak masih kepikiran jadi chef. Antara jadi dokter atau bidang kecantikan seperti MUA atau di klinik,” sebut bungsu dari tiga bersaudara ini.
Singkat cerita, saat Belinda baru saja berkuliah ke luar negeri, ia menyaksikan salah satu season di Master Chef ternyata diikuti oleh peserta yang masih muda. Dari situlah, Belinda pun memutuskan bakal mengikuti kompetisi tersebut.
Pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi Belinda. Dari pada bosan di rumah, ia merasa butuh tantangan lebih dengan mengikuti master chef. Namun ia juga tidak memungkiri, dirinya selama ini belum pernah mengikuti ajang serupa dan tidak pernah sama sekali ‘action’ di depan kamera. Belinda akhirnya tetap memutuskan ikut di ajang bergengsi tersebut.
“Awalnya saya rasa, kayaknya tidak ada ruginya. Ah paling juga tidak keterima. Aku sebenernya pernah daftar di sesion 10, tapi tidak ada kabar. Coba lagi di sesion 11,” ungkap kelahiran Surabaya, 22 September 2000 ini.
“Waktu itu ngomong ke papa mama juga. Mereka bilang; ngapain, mending lanjut kuliah aja. Tapi aku bilang, cobalah sekali kali, jadi papa mama ‘oh ya udah terserah’. Persisnya pas semester empat akhir, ada kabar ternyata lolos,” sambungnya.
Belinda pun saat itu begitu gembira mendapat kabar lolos mengikuti Master Chef. Di tengah kegembiraannya, Belinda mengaku panik karena ternyata jadwal audisi offline dilangsungkan di Surabaya, bertepatan dengan ujian akhir semester. Ia pun mencoba bertanya ke panitia untuk mengikuti audisi di kota lainnya.
Beruntung, Belinda masih diperbolehkan ikut audisi, tapi audisi yang ada di Bali. Tidak pikir panjang, karena ujian sudah selesai, ia pun langsung terbang ke Bali dari Sydney.
Gadis yang gemar memasak masakan western ini saat audisi memasak masakan Thailand. Yakni Duck Red Curry yang sukses ia buat dengan waktu terbatas.
“Setelah audisi juga sempat agak kepikiran, karena selesai audisi itu, aku menunggu kabar satu bulan. Sempat kepikiran kayaknya ngga bakal lolos, jadi waktu itu sebenarnya aku juga udah daftar kuliah semester selanjutnya. Ternyata aku lolos, jadi aku ambil cuti untuk audisi lagi ke Jakarta,” beber Belinda yang kini berkuliah di King’s Own Institute Sydney Australia.
Dengan masakan khas Thailand itu, Belinda pun dinyatakan lolos mengikuti Master Chef season 11, bersaing dengan belasan peserta lain. Selama persaingan di Master Chef, Belinda pun selalu berusaha mengikuti tiap tantangan dengan baik.
Tiap edisi, tantangannya selalu berubah dan membutuhkan insting memasak yang cukup. “Untuk ngakalinnya, aku lebih menghafal resep yang bisa untuk semua masakan. Belajarnya yang ke basic, nanti tinggal di modif,” jelas jurusan Bachelor of Business Accounting.
Tiap tantangan, selalu Belinda lakukan dengan baik. Ia bahkan sering mendapatkan pujian dari juri. Di final, Belinda akhirnya sukses mengalahkan Kiki yang juga memiliki bakat luar biasa.
Dengan kemenangannya di Master Chef Season 11 ini, Belinda pun banyak mendapat permintaan kerjasama di bidang memasak. Beberapa waktu ini, ia kerap melakoni project dengan berbagai resto di beberapa daerah.
“Jadi ada collab (kolaborasi), di beberapa resto. Tapi ini juga sambil merencanakan bisnis, sepertinya bisnis di Surabaya. Kuliah sudah selesai, ini tinggal menunggu jadwal wisuda. Kayaknya Oktober nanti,” kata dia.
Selain membuka usaha, Belinda mengaku punya gambaran untuk membuat konten tentang memasak. Atau semua hal yang berkaitan dengan kuliner. Selain itu, Belinda beberapa kali bolak balik Surabaya Malang untuk membantu mengedukasi masyarkat luas di bidang memasak.
Beberapa waktu lalu, Belinda juga melakukan demo masak secara langsung di Balai Kota Malang sebagai motivasi kepada masyarakat luas bahwa memasak itu menyenangkan. Sekaligus, Belinda juga mengajak masyarakat luas untuk mau mengejar mimpi, dan menekuni minat bakatnya dengan maksimal.
“Jangan takut mencoba. Lakukan saja, keluar dari zona nyaman. Hidup hanya sekali, jangan takut gagal. Tidak apa kesalahan, dan belajar dari kesalahan. Lebih menyesal tidak mencoba daripada gagal,” pungkasnya. (ian/van)