.
Thursday, November 21, 2024

Jalan Pengabdian untuk Anak Yatim dan Duafa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Inspiring Ramadan

MALANG POSCO MEDIA- Bagi Deni Sartika, saat berusaha menjadi lebih baik maka Allah SWT akan memberikan jalan yang terbaik. Begitu yang dialami Deni. Ia kini  mengabdikan hidupnya untuk agama dan sosial.

Siang itu terlihat sejumlah anak duduk melingkar di sebuah ruangan sedang mengaji. Sedangkan Deni berada di ruangan sebelahnya, di aula Yayasan Al Ma’un   di Jalan Margonoyo Desa Ngajum Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. 

Yayasan ini berada di dekat lapangan sepak bola. Sekitarnya terlihat asri. Di Yayasan itulah Deni mengabdikan hidupnya untuk membina anak yatim dan duafa untuk belajar agama.

Dulunya warga Desa Ngajum Kecamatan Ngajum ini hidup di belantara tak tentu arah. Terlibat dengan minuman keras (miras), perjudian  dan hiburan malam.

“Keseharian saya dulu keluyuran. Saya ngamen dengan bermain musik dangdut. Yang saya temukan identik dengan mabuk, judi dan wanita. Ini sepaket,” katanya mengingat masa lalu yang dilewatinya.

Apa yang dilakoninya, tidak terlepas dari pengalaman kehidupannya sejak masa kecil. Ia ditinggal oleh almarhum ayahnya sejak  berusia 4 tahun. Namun kehidupan masa depan seseorang siapa bisa menebak dan mampu mengukur.

“Hanya Allah SWT yang mengetahui,” sambung pria berusia 44 tahun tersebut.

Deni tidak menginginkan anak yatim dan duafa terjerumus sama seperti kehidupannya di masa lalu. Karena itu, ia tergerak untuk menjaga dan membina mereka hingga mendapat pendidikan.

“Tujuan saya untuk menjaga anak-anak ini jangan sampai mereka terjerumus seperti kehidupan saya yang dahulu,” ucapnya.

Diceritakan, awalnya membuat lembaga sosial bernama  Nasional Sembarangan Gelem (NSG) . Fokusnya membantu anak yatim dan duafa yang kurang beruntung, terutama dalam menempuh pendidikan. Seiring berjalan waktu, Deni menuai kepercayaaan masyarakat sekitar di desanya.

Kemudian pada tahun 2016 Deni merintis Yayasan Al Ma’un. Biaya operasionalnya dari infaq para donator. Hingga kini yayasan tersebut dikenal hingga masyarakat di luar Kecamatan Ngajum.

“Alhamdulillah sampai saat ini saya dipercaya oleh Allah dan donator untuk mengelola Yayasan Al Ma’un. Di sini saya mempunyai anak didik sekitar 52 orang mulai tingkat SD, SMP, dan SMA,” urainya.

Perjuangan Deni tidak mudah dengan berbagai lika-liku kehidupannya. Masyarakat tidak jarang melihat sisi dahulunya terkadang meragukan. Namun bagi Deni, dengan doa dan ikthiar apa yang menjadi tujuannya bisa dijabah oleh Allah SWT.

“Masyarakat sudah paham bagaimana keidupan saya dahulu. Tapi yang jelas saya lakukan di sini (Yayasan Al Ma’un) untuk anak- anak yang tidak mampu melanjutkan sekolahnya. Insya Allah kami dengan para donator berusaha agar anak-anak ini senantiasa tercover pendidikannya, terutama pendidikan agama,” ungkapnya.

Bagi Deni yang kini mengabdikan diri kepada agama dan sosial merupakan takdir dari Allah SWT yang telah memberikan pertolongan baginya. Dalam perkembangannya, Yayasan Al Ma’un sejauh ini sudah memiliki satu unit mobil siaga untuk mmbantu masyaraat bila memerlukan pertolongan dan tidak dilakukan penarikan sepersenpun. (den/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img