spot_img
Sunday, August 17, 2025
spot_img

Jalan Rusak Hingga Macet Jadi Aduan Terbanyak Masyarakat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sejumlah layanan publik menjadi perhatian Pemkot Malang setelah dikeluhkan dan diadukan oleh warga melalui Sambat Online. Selama ini masyarakat memang mulai banyak yang menyampaikan aduanya melalui sarana sambat online yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika tersebut.

Kepala Diskominfo Kota Malang Muhammad Nur Widianto menyebut, ada tiga aduan yang selama ini selalu berada di tiga teratas aduan yang disampaikan oleh masyarakat.


“Yang pertama yaitu soal jalan rusak, itu yang paling mendominasi, jadi kebanyakan aspek infrastruktur. Baru kemudian hal lain biasanya seperti masalah penerangan jalan dan pohon, lali ketiga terkait kemacetan. Jadi OPDnya (yang terkait) itu di DPUPRPKP, DLH dan Dishub,” ungkap pria yang akrab disapa Wiwid tersebut, kemarin.

Dijelaskan Wiwid, setiap aduan yang disampaikan oleh masyarakat selalu direspon secara cepat karena pihaknya langsung mengalirkan ke OPD terkait. Sementara untuk penyelesaiannya, tergantung dari ketersediaan dan kemampuan anggaran dari tiap OPD. Informasi itu pun langsung disampaikan kembali ke masyarakat.

Ia pun menjelaskan, bahwa memang tidak semua permasalahan bisa diselesaikan dalam sekejap. Ia mencontohkan seperti kemacetan, perlu kajian panjang melalui forum lalu lintas, perlu anggaran yang memadai hingga memerlukan pendekatan ke masyarakat yang terkait.

Yang pasti, Wiwid menegaskan bahwa tiap persoalan dan aduan masyarakat selalu ditindaklanjuti meski secara substansi masalahnya belum selesai.


“Sambat Online ini juga terintegrasi kan dengan SP4 Lapor. Maka kalau tidak ditindaklanjuti, pasti kami akan ditegur dan sebagainya,” beber dia.


Lebih jauh, Wiwid juga menyadari masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan kanal aduan tersebut. Justru banyak masyarakat yang mengadukan persoalannya melalui media sosial yang dirasa bisa langsung menarik perhatian masyarakat luas.

“Tapi menurut saya tidak masalah, kami akan melakukan tabulasi. Sehingga kami tetap laporkan sebagai perumusan bahan untuk perencanaan pembangunan. Kami sifatnya collecting, apa yang ramai diperbincangkan, apa yang banyak diadukan di media sosial, tetap kami lakukan itu,” pungkasnya. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img