Pandu Satrio Perkasa Menuruni Bukit Menanjaki Prestasi
Pandu Satrio Perkasa menjadi salah satu atlet muda sepeda downhill dari Kota Batu. Prestasi nasional hingga internasional pernah ia raih di usia yang masih sangat muda. Prestasi demi prestasi yang ia raih butuh proses panjang. Tak semudah membalikkan telapak tangan. Pandu, sapaan akrabnya mulai bergelut di olahraga sepeda sejak usia 9 tahun.
Ia menceritakan bagaimana lika liku perjalanan sampai bisa menjadi atlet profesional. Hingga mengharumkan nama Kota Batu, Jawa Timur dan Nasional.
“Mulai ikut bersepeda saat usia sekitar 9-10 tahun an. Sekitar kelas 5 kalau ga salah waktu itu,” ujar Pandu kepada Malang Posco Media.
Pandu yang masih berusia 19 tahun ini mengungkapkan bila keikutsertaannya dalam olahraga sepeda ini karena diajak oleh saudaranya. Menariknya latar belakang orang tua juga bukan atlet.
“Kebetulan ortu saya bukan atlet sama sekali. Jadi karena keinginan, keberanian, kepercayaan diri dan rutin berlatih. Apalagi ortu saya sangat mendukung penuh. Itu kuncinya saya bisa sampai di titik saat ini,” bebernya.
Pandu mengungkapkan bahwa permulaan dirinya terjun dalam sebuah kejuaraan ketika tahun 2021. Yakni di Terascaf Cikole Bandung dengan finish di posisi ke 7. Dalam perjalannya ia terpilih sebagai atlet profesional ketika mengikuti pelatihan Porprov.
“Alhamdulillah banyak prestasi yang saya persembahkan. Di tahun 2024 saya memperkuat Timnas Indonesia dan berhasil membawa Medali Emas dalam ajang Asia Mountain Bike Championship 2024,” papar alumni SMAN 2 Batu ini.
Kemudian juara Nasional di Kelas Men Junior. Selain itu ia juga peraih Medali Perak saat PON Aceh-Sumut 2024 nomor Downhill.
“Dari berbagai kejuaraan yang saya ikuti ada pengalaman menarik. Yakni ketika PON. Itu karena pressure nya sangat besar, malah lebih besar dari saya pas main dan Juara Umum di Men Elite dalam ajang 76 Indonesian Downhill (IDH) 2025 kemarin,” kenangnya.
Sedikit cerita, Pandu keluar sebagai juara umum dalam ajang 76 IDH 2025. Hebatnya ia sukses mencuri perhatian publik dengan meraih gelar juara umum Men Elite meski baru debut di kelas senior.
Baru masik sebagai rookie atau pemula, ia mengaku tidak menyangka bisa langsung menjadi juara pada tahun pertamanya tampil di kategori elite. Padahal di seri 1 dan 2 masih meraba-raba.
“Alhamdulillah kemarin bisa berikan yang terbaik di kampung halaman. Ini benar-benar di luar dugaan,” imbuhnya.
Pandu menilai pencapaian tersebut merupakan hasil dari proses panjang yang telah ia jalani sejak lama, bukan sesuatu yang didapat secara instan. Tak cukup setahun dua tahun.
“Pastinya senang sekali, proses saya terbayangkan sampai hari ini. Perjalanan ini sangat lama, tidak cukup hanya satu atau dua tahun. Semua butuh latihan yang serius, baik dari sisi mental maupun fisik, supaya siap menghadapi risiko ke depan,” ungkapnya.
Pandu mengaku telah mempersiapkan diri sejak lama untuk naik ke kelas elite. Ia juga menyesuaikan strategi dengan kondisi lintasan yang sempat diguyur hujan.
Sebagai pendatang baru, rider kebanggaan Kota Batu ini menegaskan akan terus mempertahankan performanya di musim depan. Bahkan ia memiliki target tahun depan tetap masuk tiga besar.
Untuk bisa memberikan prestasi terbaik dalam setiap kejuaraan, Pandu mengaku harus lebih fokus untuk satu tujuan saja. Dengan begitu, apapun hasilnya akan memuaskan.
“Apapun omongan orang yang penting target itu harus tercapai,” tegasnya.
Disisi lain, Pandu juga pernah mengalami cidera ketika ikut dalam lomba kategori ekstrem ini. Contohnya ia pernah mangalami tulang retak dan dislokasi ringan saja.
Selain tantangan cidera bagi atlet, dalam setiap event psywar juga kerap terjadi. Namun hal itu bukan ancaman baginya.
“Di downhill ini kan main sendiri-sendiri, jadi fokus diri sendiri saja. lebih baik pikir diri sendiri daripada mikir orang lain. otomatis pembawaan nya bisa lebih tenang dan fokus,” pesannya.
Saat ini Pandu mewakili Sego Anget Racing Team dari Banyuwangi. Ia juga pernah mewakili Kota Batu dan Jatim juga.
“Kedepannya satu sampai tiga tahun saya targetkan bisa masuk ke timnas. Sedang di 2026 saya ingin ikut Asia Championship dan Asia Series untuk mengejar jam terbang dan bisa juga jadi point untuk masuk ke Timnas,” pungkasnya. (eri/jon)









