Baru sekitar satu tahun di Indonesia, gelandang asing Arema FC, Julian Guevara, sudah fasih berbahasa Indonesia. Ia belajar dengan cepat demi mempermudah komunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.
MALANG POSCO MEDIA – Kedatangannya di Indonesia baru sekitar satu tahun. Namun, pemain asing Arema FC Julian Guevara sudah lancar berbahasa Indonesia. Dia belajar dengan cepat karena ingin mempermudah komunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.
Julian tiba-tiba memilih menggunakan bahasa Indonesia ketika hadir di jumpa pers Arema FC setelah laga lawan PSS Sleman. Aksen Indonesia dan tutur kata yang dia pilih pun terstruktur serta mudah dipahami. Julian tak perlu lagi menjawab dengan bahasa Spanyol sehingga di-translate oleh Claudio Jesus. Sang interpreter hanya menemani, bersiaga bila saja Julian bingung memilih kosakata tertentu.
Julian memang telah belajar intensif bahasa Indonesia. Rata-rata dalam seminggu dua kali. Tidak menjalani pertemuan langsung, namun belajar secara online.
“Jadi saya belajar dengan guru dari Jakarta. Kami belajarnya secara online by zoom,” kata Julian menceritakan proses belajarnya.
Menurut dia, guru tersebut sama dengan guru Matias Mier, pemain asing Barito Putera. Diakui Julian, dia melihat sekolah, lalu melihat juga perkembangan cepat Matias sehingga mencari tahu serta belajar pada guru tersebut.
Pemain bernomor punggung 6 ini mengakui sebenarnya tidak terlalu sulit belajar Bahasa Indonesia. Secara pelafalan, Indonesia dan Spanyol sama.
“Sama untuk membacanya, jadi tidak terlalu susah. Tapi pasti ada tantangannya, apalagi kami kan belajar tidak bertemu secara langsung,” bebernya kepada Malang Posco Media.
Bahkan, menurut Julian, dia baru pertama bertemu dengan guru yang mengajarinya Bahasa Indonesia tersebut. Yakni ketika Arema FC away ke Bogor untuk bertemu Dewa United.
Dia senang, setelah kurang lebih kini 30 pertemuan by zoom, sudah lebih menguasai Bahasa Indonesia. Walaupun, dia masih malu-malu dibilang fasih. Padahal, untuk ukuran pemain asing, penguasaan bahasa Indonesianya terhitung bagus.
Dia menambahkan, mengapa akhirnya mau belajar Bahasa Indonesia. Hal ini ketika awal musim 2024/2025, karena dia mendapatkan perpanjangan kontrak. Sebelumnya, ketika masih dikontrak setengah musim, dia belum kursus Bahasa Indonesia.
“Sebelumnya saya tidak tahu dulu akan tetap bertahan di sini karena saya punya kontrak hanya lima bulan. Tapi setelah perpanjangan kontrak, saya memutuskan belajar bahasa Indonesia,” tambahnya.
Bahkan, dia memiliki niat untuk bertahan lama di Indonesia. Dia sudah nyaman dengan suasana Indonesia, terutama di Malang.
“Sekarang saya mau stay di Indonesia dalam waktu lama,” tegas Julian.
Sementara itu, Julian mengakui kalau belajar Bahasa Indonesia dia sendirian. Sang istri, kini tengah kursus namun memilih bahasa Inggris, yang juga sudah dikuasai Julian.
“Anak saya, sekolah di International School, bahasa sehari-harinya bahasa Inggris. Kalau di rumah kami berbahasa Spanyol,” tandasnya.
Terkait Malang, Julian juga sudah beradaptasi. Dengan cuaca, makanan hingga tempat-tempat menarik di sekitar Malang dan Jatim.
“Saya suka sekali mengunjungi restoran, di sini banyak restoran bagus dan makanan enak. Kalau wisata, saya suka ke Coban Rondo dan ke Taman Safari untuk liburan bersama keluarga,” pungkasnya. (ley/aim)