Kota Batu Lebarkan Pasar Pertanian ke Luar Negeri
MALANG POSCO MEDIA, KOTA BARU – Pemkot Batu tegaskan komitmen pengembangan di bidang pertanian dengan luar negeri. Saat ini Pemkot Batu telah menjalin komunikasi dengan pemerintah Westland City Belanda dan Shimonoseki City University Jepang.
Komunikasi kerja sama di bidang pertanian dengan Shimonoseki City University Jepang tersebut ditandai dengan kunjungan kehormatan Tim Ahli Shimonoseki City University Jepang ke Balai Kota Among Tani, Kota Batu Juli lalu. Mereka ditemui langsung oleh Wali Kota Batu Nurochman bersama Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto dan Ketua DPRD Kota Batu Didik Subiyanto.
“Kami tentunya sangat antusias terhadap kerjasama pengembangan industri pertanian yang selaras dengan visi misi Kota Batu. Terlebih mayoritas masyarakat Kota Batu bergantung pada sektor pertanian, sehingga pemerintah ingin memastikan tidak terjadi trade-off antara pariwisata dan pertanian,” ujar Cak Nur.
Komunikasi tersebut lanjut Cak Nur merupakan wujud komitmennya bersama Mas Heli dalam mendukung pengembangan pertanian Kota Batu. Dari pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk segera menindaklanjuti kerjasama ini dengan penyusunan rencana aksi konkret, termasuk pelatihan petani, pertukaran teknologi dan pengembangan pasar ekspor. “Kami berharap kerjasama ini berjalan dengan konkret. Sehingga dapat mengantarkan pertanian Kota Batu menjadi yang terdepan di ASEAN bahkan dunia,” imbuhnya.
Sementara rencana kerja sama dengan Belanda, merupakan tindak lanjuti kerja sama luar negeri bidang hortikultura. Dalam hal tersebut Belanda diwakili oleh Westland City yang juga berkunjung ke Among Tani Juni lalu. “Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan Economic Mission Belanda-Indonesia. Ini menandai langkah awal kolaborasi strategis Kota Batu dan Westland City di bidang pertanian,” papar Cak Nur.
Ia menjelaskan bahwa hasil pertemuan tersebut membahas fokus utama pada pengembangan sektor pertanian modern dan inklusif. Sebagaimana Westland City dikenal sebagai salah satu pusat agrikultur terdepan di Eropa. “Kami membahas potensi kerja sama di bidang teknologi pertanian, pengelolaan hasil bumi berkelanjutan, serta peningkatan kapasitas petani lokal. Kami harap kerja sama ini bisa segera direalisasikan dalam waktu dekat,” bebernya.
Cak Nur juga menegaskan bahwa Pemkot Batu sangat terbuka untuk berbagi pengetahuan dan teknologi pertanian modern dengan Gementee (Kota) Westland. Mengingat Kota Batu memiliki sumber daya alam yang melimpah dan didukung dengan iklim yang mendukung.
“Kami meyakini dengan kerja sama ini Batu memiliki potensi besar menjadi pusat pertanian berbasis inovasi di Indonesia. Rencananya, kolaborasi ini akan diwujudkan melalui program pelatihan petani, pengembangan pertanian hidroponik dan smart farming, serta pertukaran delegasi untuk studi banding,” ungkapnya. Selain itu, kedua kota juga akan menjajaki kemungkinan investasi di sektor agroindustri dan pemasaran produk pertanian secara global. Apalagi Kota Batu sangat berpotensi untuk mengembangkan sektor pertanian melalui kontribusi Petani Muda (Young Farming Generation).(adv/eri/lim)
