MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang terus berkembang menuju International Class University. Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan melakukan kolaborasi kerjasama antara UIN Maliki Malang dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi.
Melalui Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan di Aula Rektorat, Gedung Ir. Soekarno lantai 5, Selasa (31/1) kemarin. Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin,MA. mengatakan kegiatan ini membahas kerjasama dalam pengembangan pendidikan.
“Ini merupakan kunjungan balasan, setelah beberapa waktu lalu kami dari civitas akademika UIN Maliki Malang melaksanakan kunjungan ke kedutaan besar. Mudah-mudahan pertemuan ini dapat membawakan hasil dan manfaat yang banyak, khususnya bagi UIN Maliki Malang,” tutur Rektor UIN Maliki Malang tersebut.
Prof. Zein, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa UIN Maliki Malang merupakan perguruan tinggi yang menggunakan kurikulum Integrated Learning Model, yakni integrasi antara ilmu pengetahuan umum dan Islam. Sehingga banyak pembekalan yang diberikan kepada seluruh mahasiswanya, termasuk dengan pembekalan Al-Qur’an, bahasa dan spiritual.
“Kita berusaha untuk mengembalikan kembali tradisi turats sebagai khazanah Islam ke kampus kita. Sehingga harapannya, setelah pak dubes datang kesini semakin banyak mahasiswa dari timur tengah yang melirik ke UIN Maliki Malang,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Dr. H Abdul Aziz Ahmad. Ia mengatakan setidaknya terdapat tiga hal yang ditekankan untuk UIN Maliki Malang.
“Pertama adalah soal bahasa, mari kita bersama-sama berjuang dengan sekuat tenaga untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa peradaban. Karena salah satu ciri peradaban maju adalah dari segi penggunaan bahasanya,” jelasnya.
Selain itu, penekanan kedua yang diberikan kepada UIN Maliki Malang adalah dalam segi pengembangan ekonomi. Ia menjelaskan bahwasanya untuk saat ini banyak yang membedakan antara konsep ekonomi umum dengan konsep ekonomi syariah.
“Adapun yang menjadi PR bagi UIN Maliki Malang adalah menghasilkan konsep ekonomi yang dapat diterima oleh publik tanpa perlu adanya perbedaan ini produk syari’ah atau bukan, namun jelas teori itu terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh agama,” paparnya.
Sedangkan penekanan yang ketiga adalah mengenai kerjasama yang baik dalam membangun suatu peradaban yang baru. Menurutnya disamping dihadapkan dengan peradaban yang hegemoni, namun saling berdampingan untuk membantu dalam membangun peradaban itu penting.
“Saya optimis kita bangsa indonesia untuk mengembangkan peradaban kita, kita bisa bergandengan dengan orang-orang muslim di negara lain. Kedepannya saya akan mendorong kerjasama di bidang research, karena dengan ini dapat saling menguntungkan,” ujarnya.
Dia berharap bahwa UIN Maliki Malang kedepannya dapat terus memperkuat diplomasi, khususnya dengan kerajaan Arab Saudi di bidang pendidikan. Hal tersebut dapat terwujud salah satunya melalui research atau kajian ilmiah.
“Karena saat ini indeks Indonesia wajahnya adalah pekerja imigran. Kita berharap lebih banyak lagi guru besar, mahasiswa maupun alumni untuk melakukan kajian ilmiah, kerjasama internasional maupun publikasi dengan pakar-pakar dari Arab,” tutupnya. (adm/bua)