MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pemprov Jatim masih menutup jalur alternatif Kota Batu – Kabupaten Mojokerto Via Cangar pasca longsor yang membuat dua kendaraan R4 masuk jurang dan menewaskan 10 korban. Saat ini Pemprov Jatim melalui DPUPR Pemprov Jatim tengah melakukan rehabilitasi agar jalur penghubung dua daerah tersebut dapat segera dilalui kembali.
Disampaikan oleh Kepala BPBD Kota Batu Arif Purwanto bahwa saat ini instansi terkait, dalam hal ini Pemprov Jatim tengah mengerjakan plengsengan atau tembok penahan tanah (TPT) pada tebing yang longsor. Dari informasi yang ia terima proses pembangunan telah mencapai 75 persen.
“Saat ini jalur longsor tengah dibangun TPT. Progres sudah mencapai 75 persen. Karena masih dalam proses pengerjaan, maka secara tidak langsung jalur tersebut masih ditutup sementara. Begitu juga dengan mini bus AKDP trayek Mojokerto-Batu via Cangar juga berhenti beroperasi hingga jalur tersebut dibuka,” ujar Arif kepada Malang Posco Media.
Sementara itu, melalui akun Instagramnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa progres pembangunan fisik penanganan pasca longsor terus menunjukkan perkembangan positif. Dengan fokus utama yakni pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT).
“Pengerjaan TPT ini diharapkan mampu memperkuat struktur lereng tebing sekaligus meminimalisir potensi longsor susulan. Pembangunan plengsengan telah mencapai progres baik sekitar 75 persen. Sementara pemasangan bambu dengan metode biosoil engineering baru mencapai 15 persen,” bebernya.
Selain pemulihan fisik, pengawasan kondisi tanah di sekitar titik longsor pun terus dimonitor ketat oleh tim gabungan. Berdasarkan laporan dari Safety Officer yang bertugas, sekarang tidak ditemukan adanya pergerakan tanah baru. Indikator bendera yang dipasang sebagai penanda kondisi stabil, tidak mengalami perubahan posisi sejak dipasang.
“Itu menjadi kabar baik, karena berarti struktur tanah cenderung aman. Namun kewaspadaan tetap harus ditingkatkan, terutama mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem,” imbuhnya.
Guna memastikan keamanan di jalur yang terdampak, petugas Polisi Kehutanan (Polhut) juga disiagakan penuh di dua sisi jalur, baik dari arah Kota Batu maupun Mojokerto. Selain melakukan penjagaan, Polhut juga turut memantau kondisi vegetasi di sekitar area longsor.
“Mereka melakukan pengecekan saluran irigasi dan akan mendampingi proses pemotongan pohon yang berpotensi tumbang pada, Minggu (13/4). Ini langkah preventif yang penting agar tidak menimbulkan bencana baru,” paparnya.
Tidak hanya itu, BPBD Jawa Timur bersama BPBD Kabupaten Mojokerto juga bergerak cepat mengganti baterai Early Warning System (EWS) yang terpasang di area atas longsoran, sebagai bentuk antisipasi terhadap longsor susulan.
“Di sisi lain, Dinas PU Bina Marga UPT PJJ Mojokerto juga menurunkan satu unit excavator untuk melakukan pemerataan tanah di lokasi terdampak,” terangnya.
Khofifah memastikan, evaluasi pembukaan jalur akan dilakukan pada, Selasa (15/4) atau Rabu (16/4) besok. Namun, selama proses perbaikan berlangsung, akses lalu lintas di ruas Cangar–Pacet masih diberlakukan pembatasan.
“Dari arah Kota Batu, jalur hanya bisa dilalui hingga loket Pemandian Air Panas Cangar. Sedangkan dari arah Mojokerto, kendaraan hanya bisa melaju sampai Rest Area Sendi, Pacet,” kata Khofifah.
Gubernur Khofifah turut mengimbau masyarakat dan pengendara untuk tetap waspada serta mematuhi arahan petugas di lapangan. Bagi pengendara kendaraan umum maupun pribadi yang hendak melintas di jalur tersebut, disarankan untuk sementara menggunakan jalur alternatif hingga kondisi benar-benar aman dan dinyatakan layak untuk dilalui.
“Kami mohon kerja sama dan kesabaran seluruh masyarakat. Proses perbaikan terus kami kebut, karena keselamatan adalah prioritas utama. Semoga lekas bisa dibuka kembali demi mempercepat roda perekonomian masyarakat,” pungkasnya.(eri/lim)
