MALANG POSCO MEDIA– Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Malang bersiap menerima mahasiswa baru (maba) melalui seleksi jalur mandiri. Sejumlah nama jalur pun sudah disiapkan dengan biaya yang tak murah alias mahal.
Universitas Brawijaya (UB) contohnya, resmi membuka pendaftaran Seleksi Mandiri Universitas Brawijaya (SMUB) 2025 melalui empat seleksi jalur mandiri. Yakni jalur Nilai Rapor, Jalur Prestasi, Jalur Nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan jalur Vokasi Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU)
Seleksi Mandiri ini menjadi peluang bagi siswa yang ingin melanjutkan studi di UB namun tidak lolos lewat jalur SNBP atau SNBT. Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Prof Dr Imam Santoso, MP, Minggu, (1/6) kemarin.
“Jalur mandiri ini mencakup berbagai jalur seleksi seperti jalur prestasi, jalur nilai UTBK, dan jalur kemitraan,” ujarnya.
Mengacu pada perkiraan jadwal tersebut, Prof. Imam menjelaskan bahwa pendaftaran seleksi mandiri UB 2025 bakal dimulai dari jalur prestasi. Kemudian disusul jalur nilai UTBK, rapor lalu program vokasi dan PSDKU.
Ia menambahkan, empat jalur tersebut meliputi jalur prestasi berbasis prestasi akademik/non-akademik, jalur ini tanpa tes. Kemudian Jalur Nilai Rapor menggunakan nilai rapor semester 1 hingga 5, Jalur Nilai UTBK – Menggabungkan nilai UTBK dan rapor dan Jalur Vokasi & PSDKU – Khusus program diploma dan PSDKU Kediri .
Prof Imam juga menjelaskan, UB juga menawarkan berbagai prodi, termasuk Kedokteran, Teknik, Ekonomi, dan Seni Rupa. Khusus prodi S1 Seni Rupa Murni dan D4 Desain Grafis, peserta wajib mengunggah portofolio .
“Sekali lagi Jalur mandiri UB ini menjadi peluang emas bagi siswa berprestasi atau yang memiliki nilai akademik kuat,” katanya.
Sementara itu, Universitas Negeri Malang (UM) membuka pendaftaran mahasiswa baru melalui jalur seleksi mandiri dengan berbagai skema.
Rektor UM, Prof Dr Hariyono, M.Pd, menyatakan bahwa pada tahun akademik 2025, UM akan menerima mahasiswa baru untuk jenjang Sarjana (S1) dan Diploma IV (D4) melalui jalur mandiri. “Dari jalur mandiri tahun ini kami menerima 4.653 mahasiswa baru,” ungkapnya.
Dia menegaskan, untuk Jalur Mandiri, UM akan melaksanakan dengan selektif dan profesional. Dengan mengedepankan asas integritas dan tanggung jawab. Sehingga UM dapat menerima mahasiswa dengan kualifikasi yang bagus. “Kami akan terus berupaya menjadikan UM semakin baik.Dengan harapan kualitas akademik di UM semakin meningkat,” harapnya.
Wakil Rektor 1 UM, Prof Dr Ibrahim Bafadal, M.Pd menambahkan bahwa Program Studi Keperawatan menjadi salah satu prodi dengan peminat terbanyak di tingkat nasional, menempati posisi ketiga dalam daftar prodi favorit secara nasional. “Tahun ini Prodi Keperawatan masih favorit dengan peminat terbanyak,” ujarnya.
Dia menambahkan, di Seleksi Mandiri tahun ini UM menggelar skema Tes Masuk Berbasis Komputer (TMBK) pada 8 April sampai 8 Juni mendatang. UM mengembangkan instrumen tes sendiri. Tes ini dilaksanakan di beberapa kota. Tujuan untuk mempermudah calon mahasiswa.
“Skema ini responnya bagus. Para peserta yang berasal dari luar kota atau bahkan dari luar pulau cukup mencari tempat yang terdekat. Supaya efektif dan efesien,” ucapnya.
Terkait biaya pendidikan mahasiswa baru yang diterima di UM terdiri dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI).
UKT di UM dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, tarif UKT Program Sarjana dan Program Diploma IV (Sarjana Terapan) Jalur SNBP, SNBT dan Seleksi Mandiri. Kelompok pertama dibagi dalam tujuh sampai 10 kategori sesuai dengan program studi.
Tarif UKT Program Sarjana dan Program Diploma IV (Sarjana Terapan) Jalur Kerjasama, Kelas Internasional, Warga Negara Asing (WNA) dan Program Rekognisi Pembelajan Lampau (RPL). Kelompok kedua ini hanya memiliki satu kategori UKT. “UKT dan IPI disesuaikan dengan kemampuan ekonomi orang tua wali mahasiswa dan dibayarkan tiap semester,” ucap Prof Ibrahim.
Indeks kemampuan ekonomi orang tua ditentukan pada saat daftar ulang. UKT diberlakukan untuk semua calon mahasiswa yang diterima di berbagai program studi. Sedangkan IPI hanya diberlakukan untuk Program Sarjana dan Diploma IV Jalur Seleksi Mandiri, Jalur Kerjasama, Kelas Internasional, dan Warga Negara Asing (WNA).
UKT tertinggi masih ditempati Fakultas Kedokteran. Prodi Kedokteran sebesar 23.500.000 per semester. Prodi Keperawatan dan Kebidanan sebesar 12.500.000 per semester. Sedangkan di urutan ketiga dari Prodi Sains Aktuaria Fakultas Matematika dan IPA sebesar 8.600.000.
Selain UB dan UM, kesempatan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Malang, masih terbuka di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Malang). Yakni melalui jalur mandiri.
Untuk program studi sarjana, jalur ini terbagi menjadi beberapa seleksi. Yaitu seleksi Mandiri Tes, Mandiri Non Tes, Mandiri Prestasi dan Admisi Internasional. Untuk jalur mandiri ini, pendaftaran telah dibuka mulai 19 Mei lalu hingga berakhir pada 4 Juli mendatang.
“Meskipun melalui jalur mandiri, calon mahasiswa harus tetap mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik, mental, dan psikologis agar dapat mengikuti ujian dengan baik,” tegas Prof Zainuddin Rektor UIN Malang.
Untuk jumlah kuota, Prof Zainudin tidak menyebut secara terperinci jumlahnya. Sebab, saat ini memang tengah berlangsung penerimaan mahasiswa jalur lain. Yakni jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang diperpanjang sampai 2 Juni besok. “Yang jelas tahun sebelumnya, jumlah pendaftar jalur mandiri di UIN Maliki Malang ini juga cukup diminati,” tambahnya.
Setelah ditutupnya pendaftaran pada 4 Juli nanti, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan seleksi pada 8 Juli sampai 10 Juli. Sementara pengumuman seleksi diagendakan pada 17 Juli mendatang. Lalu untuk validasi dan pendaftaran ulang diproyeksi berlangsung pada 11 Agustus sampai 15 Agustus nanti. (hud/imm/ian/van)