.
Thursday, December 12, 2024

Jangan Gampang Tergiur Tawaran Abroad

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Pesan Fakhri Husaini untuk Pemain Timnas U-17

MALANG POSCO MEDIA, SURABAYA – Sejumlah pemain Timnas Indonesia U-17 dikabarkan mulai dilirik oleh pemandu bakat (talent scout) yang menyaksikan Piala Dunia U-17 di Indonesia. Bahkan, ada beberapa nama yang telah dihubungi oleh pemandu bakat tersebut, sekalipun masih dalam tahap penjajakan atau perkenalan. Arkhan Kaka dkk pun mendapatkan pesan penting untuk bijak dan tidak mudah kena bujuk rayu agen ketika mendapatkan tawaran bermain di luar negeri.

Hal ini disampaikan mantan pelatih Timnas U-16 Fakhri Husaini. Ia yang sempat mendapati mantan anak asuhnya menjadi buruan talent scout berharap pemain yang kini berjuang di Piala Dunia U-17 lebih berhati-hati menentukan pilihan. Sebab, dengan turnamen ini didatangi oleh sejumlah talent scout dari seluruh penjuru dunia, terbuka kemungkinan beberapa pemain Timnas Indonesia U-17 menarik perhatian para pemandu bakat ini.

Fakhri Husaini menjadi Bagus Kahfi dan Brylian Aldama sebagai contoh ketika usai menjuarai Piala AFF U-16 pada 2018 lalu. Mereka mendapatkan tawaran berkarier di Eropa. Namun, justru kariernya ‘terpotong’ ketika pindah ke Eropa.

“Ketika Bagus, Brilyan mendapatkan tawaran pindah ke luar negeri, saya sampaikan ke mereka, ke luar negeri main, atau hanya untuk gagah-gagahan saja? Dan faktanya mereka tidak bermain di luar negeri,” ungkap Fakhri Husaini.

Menurut dia, ketika mereka menerima tawaran bermain di Eropa setelah terkena rayuan dari talent scout, faktanya adalah minimnya kesempatan bermain ketika abroad. Pasalnya, ketika berada di luar negeri ada juga pemain yang hanya trial dengan rentang waktu yang cukup lama.

“Ada rentang waktu yang hilang bagi Bagus dan Brylian ketika mereka main di luar negeri hanya untuk trial. Mereka terdaftar di klub namun mereka tidak pernah main. Saya pada saat itu bilang ke Bagus ‘Saya tunggu kamu main,’ namun nyatanya dia tidak dapat kesempatan main,” tambahnya.

Ia berharap, dari pengalaman tersebut para pemain Timnas Indonesia U-17 tidak boleh pindah ke luar negeri hanya karena mereka diminati klub-klub top dunia. Tetapi, ia ingin para pemain ini mencari klub yang benar-benar memberikan ruang bagi mereka untuk bertumbuh dan bermain. Apalagi pemain ini masih sangat belia.

“Kalau ada pilihan ke luar negeri, ke luar negerilah. Ke luar negeri betul-betul pilih klub yang memberikannya kesempatan untuk bermain,” tegas dia.

Sebaliknya, kalaupun tidak, asalkan dapat terus mengasah kemampuan, main di kompetisi tanah air pun tidak menjadi masalah. “Kalau tidak bermain, lebih baik di Indonesia, bermain di Liga 2 atau Liga 1, yang penting mereka punya kesempatan, punya peluang untuk tampil secara reguler di kompetisi. Ini jauh lebih penting untuk pemain-pemain muda kita,” sambung legenda PKT Bontang tersebut.

Selain itu, dia juga mengingatkan untuk para pemain tersebut, jika mereka ke luar negeri, ke klub besar, tapi main di kelompok umur, tim U-17 sangat disayangkan.

 “Jika ada Scout yang mengamati aksi mereka dan memilih mereka, jangan masuk ke klub yang hanya untuk nyenengin bangsa kita saja. Kita ini senang pemain ke luar negeri, tapi faktanya mereka tidak pernah bermain jadi buat apa?,” tambahnya.

Lantas, Fakhri Husaini memberikan contoh pemain lain yang bermain di luar negeri tapi tak tergiur harus bermain di Eropa. Saddil Ramdani, yang cukup lama memilih berkarier di Malaysia. Fakhri menyebut pemain Timnas Indonesia itu lebih memilih pindah ke Malaysia, namun karirnya berkembang di sana.

“Saya mengapresiasi keputusan Saddil. Dia tidak ke Eropa, tapi ke Malaysia, tapi dia dapat kesempatan bermain di situ. Kalau pemain-pemain muda kita mendapatkan kesempatan di ASEAN tapi dengan syarat bisa bermain. Itu lebih bagus.

Di Eropa memang sepak bolanya lebih bagus, Tapi kalau hanya cuma 2-3 tahun latihan, untuk apa? Kapan mainnya?” pungkas dia. (ley)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img