MALANG POSCO MEDIA – Bupati/ Walikota memang boleh, bahkan wajib membuat kebijakan. Namun kebijakan yang berfokus pada kepentingan, meringankan beban dan menyejahterakan rakyatnya. Bukan kebijakan yang justru menyengsarakan rakyat dan blunder bagi kepemimpinannya.
Apalagi saat membuat kebijakan, muncul sikap arogan, bahkan menantang rakyat. Ini aksi ‘bunuh diri’ bagi karir kepempimpinannya. Meski bupati/ walikota dipilih secara demokratis oleh rakyat, namun posisinya tak serta merta aman. Karena ada DPRD yang punya hak untuk mengontrol bupati/ walikota.
Peristiwa didemonya Bupati Pati Sudewo oleh puluhan ribu rakyatnya di kantor Bupati Pati kemarin menjadi pelajaran berharga bagi Bupati/Walikota, Gubernur, Menteri, bahkan Presiden. Ini peringatan sangat keras bagi para pejabat yang diberi mandat oleh rakyat. Jangan sekali-kali bersikap arogan dalam membuat kebijakan dan keputusan.
Rakyat memang cenderung diam. Namun diamnya bukan tenang tapi bergejolak. Tidak langsung merespon dan beraksi meskipun seringkali dicurangi, dikhianati, dan tak dibela hak-haknya sebagai rakyat. Bukan kesejahteraan dan keadilan yang didapat, tapi kesengsaraan. Rakyat masih diam, meskipun harus membayar segala pajak.
Namun bila harga diri dan kehormatan rakyat yang diinjak-injak, maka siapa pun akan dilawan. Bupati arogan, meskipun minta maaf, bakal dilibas. Bahkan dilempari apa saja. Andai tak diamankan polisi, bisa jadi sang bupati jadi ajang anarkis rakyat yang amarahnya sudah membara di ubun-ubun.
Kebijakan apapun harusnya dikomunikasikan dengan anggota DPRD setempat. Karena dewan adalah wakil rakyat. Rakyat yang bakal terimbas kebijakan sang bupati/ walikota. Dan kebijakan pun harusnya yang ideal dan proporsional. Bukan kebijakan yang di luar batas normal. Apalagi yang menjadi sasaran kebijakan adalah rakyat.
Jangan berdalih karena sudah dipilih secara demokratis oleh rakyat, kemudian bisa seenaknya membuat kebijakan. Dan giliran didemo puluhan ribu rakyat dan diminta mundur dari jabatannya, ngomongnya dipilih oleh rakyat. Tapi kebijakannya menyengsarakan rakyatnya sendiri. Jadi pemimpin, apapun dan dimana pun, jangan sekali-kali bersikap arogan. Apalagi menantang rakyatnya sendiri. Kalau arogan, pasti dilawan. Pasti didemo dan diturunkan. Pemimpin itu bukan yang punya kuasa, tapi yang punya jiwa melayani dan mengayomi rakyat yang memilihnya.(*)