MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Arema FC bisa memanfaatkan kondisi Persebaya Surabaya yang sedang limbung di musim ini. Setelah tampil bagus di musim lalu dan finis di lima besar bersama Tim Singo Edan, tim asuhan Aji Santoso tersebut masih terpuruk di papan bawah, tepatnya di peringkat 14 klasemen sementara. Bahkan, tiga laga terakhir Bajul Ijo mengalami kekalahan beruntun.
Kondisi Persebaya memang jauh berbeda di musim ini. Banyak pemain andalan di musim lalu berpindah klub. Alhasil, Rizky Ridho dkk kini dihuni banyak pemain muda dan belum berpengalaman di Liga 1.
Namun, Pelatih Arema FC Javier Roca menekankan bila Persebaya tetap berbahaya meskipun banyak pemain muda. “Semua pemain mereka tetap harus diwaspadai meskipun banyak yang masih muda,” kata Javier Roca.
Dia menegaskan, siapapun yang dipilih pelatih untuk masuk ke lapangan, itu adalah yang terbaik dari suatu tim. Menurutnya, pelatih pasti tidak akan berpatokan pada usia seorang pemain ketika menyusun strategi.
“Semua pasti tergantung peran mereka bagi tim. Kalau sudah masuk lapangan, tidak ada yang akan bawa KTP dan menunjukkan saya pemain muda kan? Lagi pula, di tim kami juga banyak (yang muda),” ujarnya.
Eks pelatih Persik Kediri itu meminta agar anak asuhnya fokus pada persiapan tim sendiri. Tak terpengaruh pada keadaan tim lawan demi memastikan tiga poin di tangan Arema FC. “Kami mau fokus pada tugas masing-masing saja dan semoga semua persiapan berjalan lancar,” tambahnya.
Selain itu, Javier Roca menekankan bahwa Persebaya yang kini masih belum stabil bukan berarti dalam kondisi tidak bagus. Dia tidak setuju sebuah tim diangga[ dalam performa tidak terbaik, apalagi ketika menyebut nama tim besar seperti Arema atau Persebaya.
Di Persebaya, Arema, Persija tidak pernah ada kondisi tidak bagus. Semua kondisi bagus dan semua yang main pasti kasih maksimal. Saya tidak setuju ada kata tim dalam performa tak terbaik,” ungkapnya.
Sementara itu, nyaris senada dengan Javier Roca, winger Arema FC Dendi Santoso juga meminta timnya tak meremehkan Persebaya. Ia tak mau menganggap lawan lemah atau terpuruk karena dihuni pemain muda.
“Kita tidak boleh memandang lemah karena mereka dihuni pemain muda. Sebab, rata-rata pemain mereka sudah membela timnas meskipun usia muda,” tutur dia. (ley/bua)