.
Thursday, December 12, 2024

Jaringan Pengemis Tertangkap di Kota Batu

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Jelang lebaran tahun 2022, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batu, Satpol PP dan sejumlah tim gabungan melakukan operasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Rabu (27/4) kemarin. Operasi PPKS dilakukan di pusat keramaian seperti Alun-alun Kota Batu, perempatan BCA, perempatan Batos dan beberapa titik lainnya.

Sekretaris Satpol PP Kota Batu, Arief Rachman Ardyasana yang memimpin operasi tersebut mengatakan bahwa penertiban anak jalanan (anjal), pengemis dan pengamen yang berlangsung kurang lebih tiga jam berhasil menjaring 15 orang. Mereka yang terjaring langsung diamankan untuk dilakukan pembinaan.

“Dari 15 orang yang terjaring 90 berasal dari luar Kota Batu seperti Bangil, Kediri dan Blitar. Sedangkan dari Kota Batu hanya dua orang. Keduanya berasal dari Kelurahan Temas,” ujar Arief kepada Malang Posco Media kemarin.

Dari hasil pemeriksaan, mantan Camat Junrejo ini mengungkapkan jika ada dua jaringan pengemis yang tertangkap. Mereka merupakan jaringan pengemis asal Bangil.

“Mereka yang ini rata-rata merupakan pemain lama. Untuk operasi awal ini kami masih melakukan pembinaan atau sanksi lisan. Jika masih melanggar lagi diberikan peringatan tertulis. Terakhir peringatan paksaan dan sanksi terberat berupa denda sesuai Perda,” bebernya.

Setelah dilakukan proses pemeriksaan, 15 orang yang terjaring diserahkan ke Dinsos untuk dilakukan rehabilitasi dan pemulangan ke daerah asal. Arief menegaskan bahwa apa yang dilakukan untuk menciptakan kota batu yang aman dan kondusif tanpa adanya gangguan.

Banyaknya pengemis, gelandangan dan pengamen ke kota-kota besar seperti Kota Batu sudah menjadi kebiasaan setiap tahun. Utamanya saat bulan Ramadan dan  kunjungan wisatawan yang sangat tinggi saat libur lebaran.

Sementara itu, Sekretaris Dinsos Kota Batu, Adiek Iman Santoso mengatakan bahwa operasi yang digelar karena banyaknya laporan dari masyarakat yang mengungkapkan banyak anak jalan, pengemis, gelandangan dan anak punk yang berkeliaran di jalan protokol Kota Batu. Sehingga menggangu kenyamanan lingkungan dan pengguna jalan.

“Dari laporan masyarakat ini akhirnya operasi dilakukan sesuai arahan Walikota, Kapolres dan Dandim. Tujuannya untuk mengayomi, melindungi serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan yang datang ke Kota Batu,” tegasnya. 

Pihaknya berharap dengan adanya operasi PPKS diharapkan mampu memberikan efek jera kepada pengemis. Pasalnya mereka masih memiliki fisik yang kuat untuk bisa berkerja seperti masyarakat lainnya.

“Agar tidak kembali turun ke jalan kami juga akan sampaikan ke Dinsos di daerah masing-masing agar ada pembekalan ketrampilan. Sehingga mereka bisa bekerja,” imbuhnya.

Salah satu pengemis yang terjaring asal Bangil, Jamiah mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan uang Rp 100 ribu dari hasil mengemis di area pasar Batu. Uang tersebut Ia dapat hanya dalam waktu empat jam dimulai pukul 09.00 WIB – 13.00 WIB. (eri)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img