MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Memasuki bulan besar dalam kalender Jawa, para pelaku usaha jasa make-up pengantin di Kota Malang kebanjiran pesanan.
Tradisi masyarakat menganggap bulan besar sebagai waktu baik untuk melangsungkan pernikahan, membuat permintaan jasa rias pengantin melonjak tajam.
Tak tanggung-tanggung, beberapa MUA (Make-Up Artist) mengaku omzet mereka naik dua hingga tiga kali lipat dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Salah satunya adalah Wiwid Prasetyo, pemilik Wiwid Bridal Art di kawasan Lowokwaru. “Sudah sejak awal bulan besar, jadwal rias penuh hampir setiap akhir pekan,” katanya.
“Bahkan, beberapa klien sampai waiting list,” tambah dia. Omzetnya pun meroket. Jika biasanya dalam sebulan ia mendapat penghasilan sekitar Rp 15 juta hingga Rp 20 juta, kini bisa mencapai lebih dari Rp 50 juta.
Fenomena ini juga dirasakan oleh pelaku usaha lainnya seperti Ageng Rias Pengantin yang berlokasi di daerah Dinoyo. Ageng, sang pemilik usaha, mengaku bahwa selain jasa rias, paket lengkap seperti busana pengantin, dekorasi, bahkan hingga dokumentasi juga ikut diborong oleh para calon pengantin.
“Mayoritas pasangan ingin semuanya langsung beres, jadi mereka ambil paket lengkap. Ini sangat membantu kami sebagai vendor karena pendapatan jadi lebih besar,” jelasnya.
Selain peningkatan permintaan, para pelaku jasa make-up juga harus bekerja ekstra. Dalam satu hari, mereka bisa merias hingga tiga pasang pengantin. Tantangan terbesar, kata mereka, adalah menjaga stamina dan memastikan kualitas rias tetap prima meski jadwal padat.
Dengan masih tersisanya beberapa minggu di bulan besar, para MUA optimistis permintaan akan terus mengalir. Mereka berharap tren ini berlangsung stabil hingga akhir tahun, terutama meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penampilan profesional di hari bahagia. (mar/van)