MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jatim menggelar Jatim Digital Forum di The Singhasari Resort Kota Batu selama dua hari 12-13 Desember 2024. Forum ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk mempercepat transformasi digital di Jawa Timur.
Kepala Diskominfo Jawa Timur Sherlita mengatakan forum ini menjadi ajang kolaborasi penting yang melibatkan berbagai pihak, dihadiri Kepala Dinas Kominfo Kabupaten/Kota, Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Jawa Timur, dan Bakorwil Malang.
“Melalui forum ini ke depan ingin mempercepat transformasi digital di Jatim. Selain itu Jatim Digital Forum ini menjadi salah satu ajang silaturahmi dengan Diskominfo Kabupaten/Kota,” ujar kata Sherlita.
Melalui Jatim Digital Forum, lanjut dia, Pemerintah Provinsi Jatim berharap dapat memperkuat sinergi dan menciptakan langkah strategis untuk menghadapi tantangan era digital. Serta menjadikan Jawa Timur sebagai pelopor transformasi digital Indonesia.
Mengusung tema transformasi digital, acara ini menghadirkan tiga narasumber utama dengan materi yang relevan terhadap tantangan dan peluang di era digital.
Taufik Harianto, Direktur Keamanan Siber dan Sandi TIK, Media, dan Transportasi BSSN, membuka sesi dengan paparan bertajuk 2025 Cyber Security Outlook. Dalam paparannya ia memberikan gambaran mengenai ancaman siber di masa mendatang serta langkah mitigasi yang diperlukan.
Sesi kedua diisi oleh Hendra Yusnadi, VP Digital Service and Research PLN Icon Plus, yang membahas Implementasi Cyber Security di PT PLN Persero. Ia menyoroti pentingnya keamanan siber dalam menjaga stabilitas operasional infrastruktur vital, khususnya dalam konteks energi.
Sementara itu, Arija Rose Wanodya, Google Education Specialist, memberikan wawasan terkait Best Practice Pemanfaatan AI. Ia menggarisbawahi bagaimana kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi, baik di sektor publik maupun swasta.
General Manager PLN Icon Plus, Rory Aditya turut hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan perlunya perhatian serius terhadap ancaman siber. “Ancaman siber kerap menghantui operasional instansi, termasuk pemerintah, BUMN, atau swasta. Oleh karenanya, diperlukan riset dan kajian yang matang untuk menentukan taktik dan strategi menghadapi serangan siber yang dapat mengancam kedaulatan dan keselamatan negara,” pungkasnya. (eri/lim)
