MALANG POSCO MEDIA – Sampai akhir tahun lalu, Dewan Pers mencatat ada 132 media dari total 1.732 media atau 1 di antara 15 media di Indonesia berbasis di Provinsi Jawa Timur. Angka ini belum menghitung media nasional yang memiliki kantor atau biro di Jawa Timur.
Jumlah media yang besar ini menggambarkan kedinamisan bisnis media di Jawa Timur. Bisnis media yang dinamis ini juga menggambarkan besarnya potensi pasar di Jawa Timur, terbesar berikutnya setelah regional Jabodetabek. Namun industri media yang besar ini belum diiringi kemampuan atau kapasitas bisnis mumpuni dari manajemen medianya.
Pada Jatim Media Summit 2023 yang menjadi pertemuan media berbasis di Provinsi Jawa Timur dengan para pemangku kepentingan muncul berbagai peluang dan tantangan untuk kebangkitan media Jawa Timur. Sehingga hadir rekomendasi bagi para pengelola media dan stakeholder lainnya untuk mengembangkan kapasitas media Jawa Timur untuk bangkit dan naik kelas. Rekomendasinya sebagai berikut:
- Jawa Timur merupakan daerah Provinsi Kedua setelah DKI Jakarta dalam perekonomian dan jaraknya tidak terlalu jauh. Tapi dalam pemanfaatan konten media digital terdapat jarak yang sangat jauh, Jakarta 170 juta, sedangkan Jawa Timur hanya 5 juta saja.
- Untuk memperpendek jarak tersebut, dibutuhkan kolaborasi antara media dan stakeholder untuk membangkitkan pemanfaatan konten digital di Jawa Tinur. Para stakeholder itu antara lain; Kalangan swasta termasuk BUMN/BUMD, Kampus, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota/Kabupaten di Jawa Timur serta pihak lainnya.
- Media digital Jawa Tinur menghadapi tantangan terkait konten, bisnis, teknologi, distribusi, hingga keberlangsungannya.
- Solusi dalam menghadapi tantangan itu adalah kolaborasi. Sehingga media Jawa Timur bisa naik kelas dan mendekati media-media berbasis di Jakarta.
- Bentuk kolaborasinya meliputi dukungan pada aspek teknologi, konten, distribusi, monetisasi, hingga model bisnisnya. Kolaborasi dukungan dari para stakeholder ini dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dalam sebuah program besar yang meliputi, workshop bisnis media, pendampingan, hingga dukungan teknologi. (bua)