.
Saturday, December 14, 2024

Jatim Media Summit 2023, Peserta Dapatkan Pengetahuan Building Bisnis Media Digital

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Jatim Media Summit (JMS) 2023 hari kedua, peserta mendapatkan pengetahuan Building Bisnis, agar bisa lebih mengenali karakter media digital milik masing-masing, Kamis (25/5).

Dalam agenda kali ini, Heru Tjatur dari MNC/CT Watch membagikan pengalamannya dalam membentuk usaha bisnis mereka, agar bisa berkembang pesat

“Jadi jangan takut bagi yang start-up. Intinya yang dipikirkan terlebih dahulu bagaimana membentuk usaha mereka, teknologi seperti apa yang dipakai, dan bisnisnya model apa,” ujar Tjatur.

Selain itu, Tjatur memberikan semangat pada para peserta, yang mayoritas adalah pekerja dan pemilik media di Jawa Timur, agar dapat bisa mendapatkan pemasukan untuk medianya.

“Digital media enggak harus terkenal dulu baru menghasilkan. Pada saat kita membangun digital media, di tahun yang sama kita bisa menjalankan digital media,” jelasnya.

Saat ini, permasalahan dari media saat ini yakni usaha mereka jalan di tempat, sehingga secara perkembangan usaha mereka tak juga berkembang.

“Kalau sudah jalan tapi tidak bisa membeli teknologi, berarti ada yang salah dalam bisnis media tersebut,” terangnya.

Tjatur mengingatkan, jika semua media digital harus punya orang-orang IT yang mumpuni, sehingga bisa menjaga dan turut serta mengembangkan web mereka.

“Setiap media harus punya orang-orang teknologi yang memikirkan, dengan teknologi apa kita harus bangun,” jelasnya.

Meski begitu, meski sudah di jaga tim IT yang mumpuni, namun “kecelakaan” bisa saja terjadi, seperti saat terjadinya kebakaran di gedung server, maka memori-memori dari media digital yang mengikuti server tersebut juga terganggu.

Namun, guna menanggulangi hal itu, Then Triyanto, dari Huawei Cloud Indonesia memberikan jalan keluar bagi para peserta, dan para pekerja media di JMS 2023.

“Saat ini, sudah banyak perusahaan media yang sudah menggunakan cloud. Kami bisa membantu bagaimana tim teknologi, dengan mempersiapkan aplikasi yang cocok,” bebernya.

Sementara guna meminimalisir akibat kecelakaan atau bencana, yang menimpa server, maka server cloud ditempatkan di 3 area yang berbeda, sehingga bisa memberikan support satu dengan lainnya.

“Server cloud ada di 3 lokasi yang berbeda, jadi jika terjadi apa-apa di lokasi 1, maka akan disupport di lokasi 2 lainnya, jadi tidak mengganggu pemakainya,” urainya. (bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img