.
Thursday, December 12, 2024

Jatim Media Summit 2023, Ungkap Cara Optimalkan Sosial Media dan Distribusi Konten Media Lokal

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Jatim Media Summit (JMS) 2023 hari kedua diselenggarakan di Whiz Hotel Luxe Surabaya, Kamis (25/5/2023). Pada kesempatan itu, para pemateri yang hadir mengungkapkan cara mengoptimalkan sosial media, distribusi konten media lokal hingga ajakan perilaku sehat.

Acara yang bertema “Optimasi Sosial Media dan Distribusi Konten untuk Media Lokal” ini dihadiri oleh ratusan peserta.  

Kepala Sosial Media Suara.com Dimas Sagita mengungkapkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan media sosial. 

“Kita perlu tahu bagaimana memilih media sosial yang tepat, menentukan tujuan, dan menemukan audiens,” ujar Dimas saat mengisi acara, Kamis (25/5/2023). 

Setelah mengetahui hal tersebut, kata Dimas, para pengguna media sosial bisa mengatur strategi yang sesuai untuk membuat konten. 

Dia juga menjelaskan, ada beberapa sosial media yang seringkali digunakan pada saat ini, seperti Facebook, TikTok, Instagram hingga Twitter.

Dimas memaparkan, audiens Facebook sejumlah 53,7% adalah laki-laki, sedangkan audiens Instagram 52,3% adalah perempuan. Sementara itu, audiens Twitter sebanyak 56,4% adalah laki-laki dan audiens TikTok 53,1% berasal dari laki-laki.

Data tersebut bisa menjadi referensi untuk membuat konten dan memaksimalkan peran media sosial. 

“Sekarang yang penting fokus pada karya dan konten yang ingin dibuat,” imbuh Dimas.

Sementara itu, Digital Creator, Putri Kenasti membeberkan cara untuk mengoptimalkan media sosial. Menurutnya, beberapa aktivitas maupun konten yang telah dibuat bisa dibagikan di medsos. 

“Aku lihat IG itu banyak banget fitur yang perlu diolah, misalnya story di IG. Nggak apa-apa kalau kita share untuk menambah followers dan menambah awareness terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya.

Tak hanya optimasi sosial media, Marketing & Behavior Change Advisor USAID IUWASH Tangguh, Ika Fransisca mengajak masyarakat untuk mempraktekkan perilaku sehat. Dia membeberkan bahwa tidak semua orang mempraktekkan cuci tangan dengan sabun.

“Kami melakukan survey, hasilnya kalau perilaku sehat, hanya 7 persen yang mempraktekkan cuci tangan menggunakan sabun. Padahal ini sangat berkontribusi untuk sanitasi,” ungkap Ika.

Selain itu, dia juga membeberkan bahwa akses air minum aman sekitar 11,9 persen, sedangkan berdasarkan susenas BPS 2021, akses sanitasi aman baru mencapai 7,25%.

Mengingat hal tersebut, Ika mengingatkan agar masyarakat untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan peduli terhadap sanitasi.

“Kita mengajak masyarakat, bapak atau ibu tetangga yang baik untuk tidak bab sembarangan dan mengajak cuci tangan memakai sabun,” pungkasnya. (bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img