MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ribuan santri di wilayah Jawa Timur berhasil dibina menjadi wirausahawan mandiri. Lewat Program Pesantren Eko Tren OPOP (One Pesantren One Product) Pemprov Jatim bisa memberdayakan lebih dari 1.000 pesantrenpreneur.
Keberhasilan tersebut diperingati dalam Silahturahmi Pesantren Peserta Eko Tren OPOP Tahun 2023 bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (17/3) di Hotel Harris Kota Malang.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hadir memberikan selamat dan semangat kepada santri-santri di Jawa Timur yang sudah berhasil mengembangkan usahanya masing-masing secara mandiri. Pada kesempatan itu, Gubernur menyerahkan banyak simbol apresiasi dan penghargaan.
Diantaranya penghargaan kepada 9 tokoh dari pejabat pemerintah daerah. Salah satunya Wali Kota Malang Drs H Sutiaji dalam upayanya mendukung atmosfir peningkatan sistem wirausaha di kalangan ponpes-ponpes Kota Malang. Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto juga mendapatkan penghargaan tersebut.
Selain itu diserahkan pula penyerahan sertifikat halal kepada 5 koperasi pesantren. Khofifah juga menyerahkan buku profil Eko Tren OPOP Jatim kepada pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh Malang, Prof. Dr. H. M. Bisri.
“Kami apresiasi sekali apa yang sudah dicapai selama ini. Bersama-sama dengan kalangan pondok pesantren, santriwan-santriwati bisa bersama bangun iklim wirausaha yang berkembang sampai saat ini,” jelas Khofifah.
Terkait program tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Provinsi Jatim Andromeda Qomariah menjelaskan sejak 2019 dijalankan, program One Pesantren One Product (OPOP) ini sudah memberdayakan 1.000 pesantren-preneur. Didalamnya sebanyak 333 ribu santri dibina dan terlibat berwirausaha.
“Dengan sinergi yang lebih luas sehingga masyarakat sekitar juga kita libatkan. Sinergi ponpes dan masyarakat sekitar bisa membentuk 1.029 socialpreneur di Jatim,” jelas Andromeda.
Dari perkembangan program ini, setidaknya ada Rp 4 milar omzet yang dihasilkan dari program OPOP di ribuan ponpes yang terlibat. Untuk itu, kedepan Pemprov Jatim akan terus mengembangkan dan meningkatkan inovasi pemberdayaan iklim wirausaha dengan memperluas kerjasama-kerjasama.
Salah satu yang kini dijajaki adalah program Tabungan Santri. Pemprov Jatim berkerjasama dengan Bank Jatim mengembangkan program itu. Dan kemarin, Tabungan Santri juga secara resmi diluncurkan.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs H Sutiaji menegaskan kesiapan dan komitmen untuk terus mempertahankan program santri berwirausaha. Di Kota Malang, ia mengakui keterlibatan kalangan santri dan ponpes sudah sangat besar.
“Kontribusi saya pikir disini sudah sangat terlibat aktif. Mulai awal kita sudah komitmen dan mulai, kini kita meneruskan saja. Intinya kita terus dampingi dan bina agar ponpes juga terus melek digital dan menghasilkan inovasi-inovasi mandiri,” pungkas Sutiaji. (ica/udi)